Alasan Genoa Lepas Boateng ke Milan
GENOA - Meski baru mengikat diri bersama Genoa, Kevin-Prince Boateng untuk musim 2010-11 tidak akan bermain di Stadio Luigi Ferraris. Pemain timnas Ghana ini akan dipinjamkan ke AC Milan. Fans Genoa sebenarnya menyayangkan kepindahan Boateng ke kota Mode itu.
Namun Presiden Genoa Enrico Preziosi punya alasan mengapa melepas pemain bintangnya. "Milan punya situasi yang unik karena banyak pemainnya yang berada di tahun terakhir masa kontrak. Mereka juga tengah mengupayakan keseimbangan neraca (keuangan)," kata Preziosi seperti dilansir Sky Sport, Selasa 17 Agustus 2010.
"Sedangkan kami punya peluang untuk memindahkan Boateng. Sekarang dia akan dipinjamkan ke Rossoneri." Nama Boateng di Italia sebenranya belum terlalu bergema. Sebagian besar karirnya dihaiskan di Jerman dan Inggris. Negara yang terakhir disebut malah menjadi puncak 'ketenaran' pria 23 tahun ini.
Pasalnya ketika membela Portsmouth di final Piala FA 2010 melawan Chelsea, Boateng melakukan tackle berbahaya. Korbannya tak lain adalah Kapten Jerman, Michael Ballack. Akibat tackle itu, Ballack absen di Piala Dunia 2010 hanya sebulan sebelum perhelatan akbar itu digelar.
Ballack pun harus rela menyerahkan ban Kapten pada juniornya, Phillip Lahm. Kini Boateng menjajal nasib di Italia. Diprediksi oleh Preziosi kalau Boateng akan merasakan perubahan nasib di Negeri Pizza. "Akankah dia kembali ke Genoa? Saya harap tidak. Kalau Milan ingin membelinya maka kita bisa lihat kalau dia memang pemain hebat dan Genoa bisa meraih untung (finansial)," kata Preziosi.
Namun Presiden Genoa Enrico Preziosi punya alasan mengapa melepas pemain bintangnya. "Milan punya situasi yang unik karena banyak pemainnya yang berada di tahun terakhir masa kontrak. Mereka juga tengah mengupayakan keseimbangan neraca (keuangan)," kata Preziosi seperti dilansir Sky Sport, Selasa 17 Agustus 2010.
"Sedangkan kami punya peluang untuk memindahkan Boateng. Sekarang dia akan dipinjamkan ke Rossoneri." Nama Boateng di Italia sebenranya belum terlalu bergema. Sebagian besar karirnya dihaiskan di Jerman dan Inggris. Negara yang terakhir disebut malah menjadi puncak 'ketenaran' pria 23 tahun ini.
Pasalnya ketika membela Portsmouth di final Piala FA 2010 melawan Chelsea, Boateng melakukan tackle berbahaya. Korbannya tak lain adalah Kapten Jerman, Michael Ballack. Akibat tackle itu, Ballack absen di Piala Dunia 2010 hanya sebulan sebelum perhelatan akbar itu digelar.
Ballack pun harus rela menyerahkan ban Kapten pada juniornya, Phillip Lahm. Kini Boateng menjajal nasib di Italia. Diprediksi oleh Preziosi kalau Boateng akan merasakan perubahan nasib di Negeri Pizza. "Akankah dia kembali ke Genoa? Saya harap tidak. Kalau Milan ingin membelinya maka kita bisa lihat kalau dia memang pemain hebat dan Genoa bisa meraih untung (finansial)," kata Preziosi.
Pato: Milan Dulu, Baru Brasil
MILAN - Striker AC Milan Alexandre Pato yakin dirinya harus bisa bermain lebih bagus lagi musim mendatang. Ia juga bertekad untuk mencetak lebih banyak gol lagi buat Rossoneri.
Jika semua hal tersebut dapat dicapai, Pato yakin jalan untuk meraih satu tempat ke dalam tim nasional Brasil akan bisa diamakannya. Pada Piala Dunia lalu, pelatih Selecao Dunga telah menyisihkan Pato dari 23 pemain yang dibawanya ke Afrika Selatan.
Namun kini Pato ingin bisa meyakinkan lagi tempatnya ke dalam timnas. "Saya tak pernah setuju dengan sejumlah pilihan yang telah dibuat [Dunga] sewaktu masih menjadi pelatih tim nasional," kata pemain berusia 20 tahun ini kepada O'Globo. "Dia memang mempunyai sejumlah alasan untuk mengambil keputusannya dan saya juga tetap menghargai semua keputusan yang telah dibuatnya."
"Tapi sekarang saya sungguh senang karena telah diberikan sebuah kesempatan untuk bermain lagi bersama Brasil," ujar Pato. "Saya juga paham, siapa saja yang ada di dalam tim nasional bisa saja tersisih dari tim karena tak ada satupun pemain yang tak tersentuh."
"Untuk itulah mengapa kemudian saya ingin sekali memperlihatkan nilai saya yang sebenarnya kepada Selecao dengan penampilan sempurna bersama Milan." "Rossoneri adalah sebuah klub yang akan saya perjuangkan sampai akhir," tandasnya dengan penuh ambisi.
Jika semua hal tersebut dapat dicapai, Pato yakin jalan untuk meraih satu tempat ke dalam tim nasional Brasil akan bisa diamakannya. Pada Piala Dunia lalu, pelatih Selecao Dunga telah menyisihkan Pato dari 23 pemain yang dibawanya ke Afrika Selatan.
Namun kini Pato ingin bisa meyakinkan lagi tempatnya ke dalam timnas. "Saya tak pernah setuju dengan sejumlah pilihan yang telah dibuat [Dunga] sewaktu masih menjadi pelatih tim nasional," kata pemain berusia 20 tahun ini kepada O'Globo. "Dia memang mempunyai sejumlah alasan untuk mengambil keputusannya dan saya juga tetap menghargai semua keputusan yang telah dibuatnya."
"Tapi sekarang saya sungguh senang karena telah diberikan sebuah kesempatan untuk bermain lagi bersama Brasil," ujar Pato. "Saya juga paham, siapa saja yang ada di dalam tim nasional bisa saja tersisih dari tim karena tak ada satupun pemain yang tak tersentuh."
"Untuk itulah mengapa kemudian saya ingin sekali memperlihatkan nilai saya yang sebenarnya kepada Selecao dengan penampilan sempurna bersama Milan." "Rossoneri adalah sebuah klub yang akan saya perjuangkan sampai akhir," tandasnya dengan penuh ambisi.
Ibra Pasti Pilih Milan
BARCELONA - El Mundo Deportivo percaya, jika striker Barcelona Zlatan Ibrahomovic jadi hengkang di bursa transfer ini, ia pasti akan memilih AC Milan sebagai klub barunya.
Menurut surat kabar itu, Milan adalah klub yang paling realistis bagi Ibra untuk meneruskan karier sepak bolanya. Masa depan pemain berusia 28 tahun itu tak jelas di Camp Nou pascakedatangan David Villa dari Valencia. Meski sudah menegaskan keinginannya untuk menetap di Barca, spekulasi bahwa pemain asal Swedia itu akan kembali ke Italia tak pernah mereda.
Sebelumnya, Manchester City sudah melakukan pembicaraan intensif dengan Barca. Namun, pemain yang sempat memperkuat Juventus selama dua musim itu menolak untuk bereuni dengan mantan pelatihnya, Roberto Mancini. Milan kabarnya bersedia menampung Ibra dengan status pinjaman selama satu tahun.
Mereka juga bersedia membayar 60 persen gaji Ibra yang dikenal sebagai salah satu pemain bergaji tertinggi di Eropa. Hingga kini masih menjadi tanda tanya besar apakah Ibra mau memperkuat Milan atau tidak, mengingat ia memiliki masa lalu bersama Inter Milan. Namun, media-media Spanyol percaya, Ibra takkan keberatan bermusuhan dengan Interisti.
Ibra sendiri bergabung dengan Barca musim lalu dari Inter Milan. Ia dinilai sebagai pembelian yang gagal karena tak mampu mengimbangi ketajaman Lionel Messi. Dari 29 pertandingan di Divisi Primera La Liga, Ibra hanya mampu mencetak 16 gol.
Menurut surat kabar itu, Milan adalah klub yang paling realistis bagi Ibra untuk meneruskan karier sepak bolanya. Masa depan pemain berusia 28 tahun itu tak jelas di Camp Nou pascakedatangan David Villa dari Valencia. Meski sudah menegaskan keinginannya untuk menetap di Barca, spekulasi bahwa pemain asal Swedia itu akan kembali ke Italia tak pernah mereda.
Sebelumnya, Manchester City sudah melakukan pembicaraan intensif dengan Barca. Namun, pemain yang sempat memperkuat Juventus selama dua musim itu menolak untuk bereuni dengan mantan pelatihnya, Roberto Mancini. Milan kabarnya bersedia menampung Ibra dengan status pinjaman selama satu tahun.
Mereka juga bersedia membayar 60 persen gaji Ibra yang dikenal sebagai salah satu pemain bergaji tertinggi di Eropa. Hingga kini masih menjadi tanda tanya besar apakah Ibra mau memperkuat Milan atau tidak, mengingat ia memiliki masa lalu bersama Inter Milan. Namun, media-media Spanyol percaya, Ibra takkan keberatan bermusuhan dengan Interisti.
Ibra sendiri bergabung dengan Barca musim lalu dari Inter Milan. Ia dinilai sebagai pembelian yang gagal karena tak mampu mengimbangi ketajaman Lionel Messi. Dari 29 pertandingan di Divisi Primera La Liga, Ibra hanya mampu mencetak 16 gol.
Ke Milan, Mimpi Boateng Jadi Nyata
MILAN - Gelandang baru AC Milan, Kevin Prince Boateng, mengungkapkan kegembiraannya bisa mendarat ke San Siro. Bagi Boateng, kepindahan dirinya ke Milan musim ini, bagai mimpi yang menjadi kenyataan.
"Bermain untuk tim ini merupakan sebuah mimpi dan sekarang aku telah mewujudkannya," cetus Boateng bersemangat. "Aku ingin bermain di Milan dengan seluruh kekuatan yang aku miliki. Aku tahu betul sejarah mereka, jadi aku sadar, aku telah bergabung dengan klub paling penting di dunia.
Milan berada selangkah di depan Real Madrid dan Barcelona," tambahnya. Boateng resmi berseragam "Rossoneri" setelah melewati rangkain proses transfer yang cukup unik. Datang ke Serie-A setelah dibeli Genoa dari Portsmouth, pemain tim nasional Ghana ini akhirnya justru bermain di Milan dengan status pinjaman.
Kendati hanya berstatus sebagai pemain pinjaman, Boateng mengaku akan berusaha keras untuk memberi yang terbaik bagi klub barunya ini. Gelandang berusia 23 tahun ini berjanji bakal mengerahkan segala kemampuannya untuk membantu Milan meraih prestasi.
Boateng sendiri memiliki peluang menjadi pemain permanen di Milan. Merujuk pada kontrak yang disepakati kubu Milan dan Genoa, "Il Diavolo" punya opsi untuk memiliki Boateng secara tetap di musim berikutnya.
Namun, semuanya bergantung pada performa pemain yang pernah membawa Ghana melaju ke perempat final Piala Dunia 2010. "Milan mempunyai pemain-pemain yang fantastis, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Tujuanku adalah membantu tim ini, bekerja dengan baik, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan nilaiku," papar Boateng.
"Aku lelaki normal berusia 23 tahun yang mencintai sepak bola. Aku haus akan hal itu, dan satu hal yang aku minta, nilailah aku berdasarkan apa yang anda lihat di lapangan. Yang lalu biarlah berlalu, karena mulai sekarang aku hanya berpikir tentang bermain bagus di sini," pungkasnya.
"Bermain untuk tim ini merupakan sebuah mimpi dan sekarang aku telah mewujudkannya," cetus Boateng bersemangat. "Aku ingin bermain di Milan dengan seluruh kekuatan yang aku miliki. Aku tahu betul sejarah mereka, jadi aku sadar, aku telah bergabung dengan klub paling penting di dunia.
Milan berada selangkah di depan Real Madrid dan Barcelona," tambahnya. Boateng resmi berseragam "Rossoneri" setelah melewati rangkain proses transfer yang cukup unik. Datang ke Serie-A setelah dibeli Genoa dari Portsmouth, pemain tim nasional Ghana ini akhirnya justru bermain di Milan dengan status pinjaman.
Kendati hanya berstatus sebagai pemain pinjaman, Boateng mengaku akan berusaha keras untuk memberi yang terbaik bagi klub barunya ini. Gelandang berusia 23 tahun ini berjanji bakal mengerahkan segala kemampuannya untuk membantu Milan meraih prestasi.
Boateng sendiri memiliki peluang menjadi pemain permanen di Milan. Merujuk pada kontrak yang disepakati kubu Milan dan Genoa, "Il Diavolo" punya opsi untuk memiliki Boateng secara tetap di musim berikutnya.
Namun, semuanya bergantung pada performa pemain yang pernah membawa Ghana melaju ke perempat final Piala Dunia 2010. "Milan mempunyai pemain-pemain yang fantastis, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Tujuanku adalah membantu tim ini, bekerja dengan baik, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan nilaiku," papar Boateng.
"Aku lelaki normal berusia 23 tahun yang mencintai sepak bola. Aku haus akan hal itu, dan satu hal yang aku minta, nilailah aku berdasarkan apa yang anda lihat di lapangan. Yang lalu biarlah berlalu, karena mulai sekarang aku hanya berpikir tentang bermain bagus di sini," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar