Milan Tenang, Milan pun Menang
MILAN - 'Keledai pun tak akan jatuh ke lubang yang sama dua kali', pepatah itu itu dipahami betul oleh AC Milan. Belajar dari hasil buruk di Seri A kemarin, Rossoneri bisa bangkit dan meraih kemenangan di partai perdana Liga Champions kontra Auxerre.
Akhir pekan lalu begitu mengejutkan bagi Milan pasca hasil bagus di partai perdana Seri A dan kedatangan Zlatan Ibrahimovic serta Robinho. Melawan tim promosi Cesena, Milan harus takluk dua gol tanpa balas.
Sebuah modal tak bagus bagi pasukan Massimiliano Allegri itu dalam mengawali kiprahnya di Liga Champions 2010/2011 dan ditambah fakta Milan belum pernah menang di San Siro untuk Liga Champions sejak terakhir 1-0 lawan Glasgow Celtic 4 Desember 2007.
Mereka pun kedatangan wakil Prancis Auexerre matchday I Liga Champions, Kamis (16/9/2010) dinihari WIB. Sempat kesulitan mencetak gol di babak pertama akhirnya Ibra mampu mencetak dua gol di selang tiga menit di pertengahan babak kedua, untuk membawa Milan menang 2-0.
Sebuah hasil manis bagi Allegri yang menjalani debutnya di kompetisi Eropa dalam karir kepelatihnnya. Selain itu ini tiga poin ini pun penting untuk menaikkan moral anak asuhnya yang boleh jadi sedikit terpukul akibat kekalahan dari Cesena lalu.
Allegri pun memberikan apresiasi kepada timnya yang bisa belajar dari kekalahan minggu lalu, di mana para pemainnya tak tenang mdalam membuka atau menyelesaikan setiap peluang yang di dapat. "Saya suka dengan ketenangan yang ditunjukkan tim selama pertandingan. Auxerre bekerja dengan sangat keras di babak pertama dan punya beberapa peluang untuk unggul, serta berbahaya saat serangan balik.
Sama seperti saat melawan Cesena namun untungnya mereka tak bisa mencetak gol," tutur Allegri di Football Italia. "Kami tertinggal saat melawan Cesena, namun belajar dari kesalahan itu dan kali ini kami lebih sabar dalam menemukan cara mencetak gol," pungkasnya.
Akhir pekan lalu begitu mengejutkan bagi Milan pasca hasil bagus di partai perdana Seri A dan kedatangan Zlatan Ibrahimovic serta Robinho. Melawan tim promosi Cesena, Milan harus takluk dua gol tanpa balas.
Sebuah modal tak bagus bagi pasukan Massimiliano Allegri itu dalam mengawali kiprahnya di Liga Champions 2010/2011 dan ditambah fakta Milan belum pernah menang di San Siro untuk Liga Champions sejak terakhir 1-0 lawan Glasgow Celtic 4 Desember 2007.
Mereka pun kedatangan wakil Prancis Auexerre matchday I Liga Champions, Kamis (16/9/2010) dinihari WIB. Sempat kesulitan mencetak gol di babak pertama akhirnya Ibra mampu mencetak dua gol di selang tiga menit di pertengahan babak kedua, untuk membawa Milan menang 2-0.
Sebuah hasil manis bagi Allegri yang menjalani debutnya di kompetisi Eropa dalam karir kepelatihnnya. Selain itu ini tiga poin ini pun penting untuk menaikkan moral anak asuhnya yang boleh jadi sedikit terpukul akibat kekalahan dari Cesena lalu.
Allegri pun memberikan apresiasi kepada timnya yang bisa belajar dari kekalahan minggu lalu, di mana para pemainnya tak tenang mdalam membuka atau menyelesaikan setiap peluang yang di dapat. "Saya suka dengan ketenangan yang ditunjukkan tim selama pertandingan. Auxerre bekerja dengan sangat keras di babak pertama dan punya beberapa peluang untuk unggul, serta berbahaya saat serangan balik.
Sama seperti saat melawan Cesena namun untungnya mereka tak bisa mencetak gol," tutur Allegri di Football Italia. "Kami tertinggal saat melawan Cesena, namun belajar dari kesalahan itu dan kali ini kami lebih sabar dalam menemukan cara mencetak gol," pungkasnya.
Allegri: Milan Belajar Dari Kesalahan
MILAN - Pelatih Massimiliano Allegri mengatakan AC Milan belajar dari kekalahan atas Cesena, untuk mengalahkan Auxerre 2-0 di laga perdana penyisihan grup Liga Champions.
Dua gol Milan diborong Zlatan Ibrahimovic, namun nyaris mengalami mengulang kesalahan yang sama -- seperti saat dikalahkan Cesena -- di babak pertama. "Saya senang melihat Milan bermain sabar sepanjang pertandingan ini," kata Allegri kepada Sky Italia.
"Auxerre bekerja keras untuk mencetak gol lebih dulu di babak pretama, tapi kami juga memperoleh beberapa peluang untuk memimpin," lanjutnya. Allegri melihat timnya nyaris menjadi korban serangan balik lawan, seperti ketika dikalahkan Cesena. Ia juga mengatakan Milan beruntung Auxerre selalu salah mengakhiri serangan baliknya dengan gol. "Setelah memimpin, kami bermain dengan baik.
Bahkan dalam lima menit terakhir kami benar-benar memperlihatkan kemampuan terbaik kami," demikian Allegri. Kevin-Prince Boateng membuat debut mengesankan di Liga Champions, meski hanya bermain 15 menit untuk menggantikan Massimo Ambrosini yang cedera. "Boateng memiliki teknik luar biasa.
Ia masih muda, dan menjadi penting untuk dibeli Milan," Allegri memuji. Ia juga mengatakan sengaja mengambil risiko bermain dengan 4-3-3, yang membuat lini tengahnya menjadi terbuka dan rawan dimanfaatkan lawan yang memainkan serangan balik. "Ini kesalahan yang kami lakukan saat melawan Cesena, tapi kami belajar dari kesalahan itu," Allegri mengakhiri.
Dua gol Milan diborong Zlatan Ibrahimovic, namun nyaris mengalami mengulang kesalahan yang sama -- seperti saat dikalahkan Cesena -- di babak pertama. "Saya senang melihat Milan bermain sabar sepanjang pertandingan ini," kata Allegri kepada Sky Italia.
"Auxerre bekerja keras untuk mencetak gol lebih dulu di babak pretama, tapi kami juga memperoleh beberapa peluang untuk memimpin," lanjutnya. Allegri melihat timnya nyaris menjadi korban serangan balik lawan, seperti ketika dikalahkan Cesena. Ia juga mengatakan Milan beruntung Auxerre selalu salah mengakhiri serangan baliknya dengan gol. "Setelah memimpin, kami bermain dengan baik.
Bahkan dalam lima menit terakhir kami benar-benar memperlihatkan kemampuan terbaik kami," demikian Allegri. Kevin-Prince Boateng membuat debut mengesankan di Liga Champions, meski hanya bermain 15 menit untuk menggantikan Massimo Ambrosini yang cedera. "Boateng memiliki teknik luar biasa.
Ia masih muda, dan menjadi penting untuk dibeli Milan," Allegri memuji. Ia juga mengatakan sengaja mengambil risiko bermain dengan 4-3-3, yang membuat lini tengahnya menjadi terbuka dan rawan dimanfaatkan lawan yang memainkan serangan balik. "Ini kesalahan yang kami lakukan saat melawan Cesena, tapi kami belajar dari kesalahan itu," Allegri mengakhiri.
Ibra Langsung Menyihir San Siro
MILAN - Untuk pertama kalinya dengan berseragam AC Milan, Zlatan Ibrahimovic tampil di Stadion San Siro. Menghadapi Auxerre, Ibra langsung menyihir Milanisti dengan gol-golnya.
Milan memang harus berterima kasih kepada Ibra. Berkat dua gol pemain Swedia itu, Rossoneri sukses membekap Auxerre 2-0 di laga perdana Liga Champions Grup G, Kamis (16/9/2010) dinihari WIB. Namun Milan harus menunggu cukup lama untuk gol itu.
Gol perdana Ibra buat Milan baru tercipta di menit 66. Namun hanya berselang tiga menit, bomber 28 tahun itu menambahkan gol kedua. Sepasang gol persembahan Ibra bukan cuma membuat Milan menang, tapi secara pribadi, itu juga menjadi penebusan Ibra atas kegagalannya mencetak gol dari titik penalti ke gawang Cesena di Seri A akhir pekan lalu.
"Ini malam yang indah. Setelah jeda, fokus kami berganti dan kami bermain jauh lebih baik," kata Ibra sumringah sebagaimana diwartakan oleh Football Italia. San Siro sendiri sebenarnya bukanlah arena yang asing buat Ibra. Eks pemain Ajax Amsterdam itu pernah membela Inter Milan, tim yang bermarkas di stadion yang sama, pada tahun 2006-2009.
Dalam catatan OptaStats, dua gol Ibra tadi membuatnya telah mencetak tujuh gol di San Siro/Giuseppe Meazza dalam ajang Liga Champions, melebihi catatan golnya di arena lain. "Ini adalah pertandingan pertama saya di San Siro bagi Milan dan saya sangat ingin bermain baik. Saya selalu ingin menang di setiap pertandingan," tandas Ibra.
Milan memang harus berterima kasih kepada Ibra. Berkat dua gol pemain Swedia itu, Rossoneri sukses membekap Auxerre 2-0 di laga perdana Liga Champions Grup G, Kamis (16/9/2010) dinihari WIB. Namun Milan harus menunggu cukup lama untuk gol itu.
Gol perdana Ibra buat Milan baru tercipta di menit 66. Namun hanya berselang tiga menit, bomber 28 tahun itu menambahkan gol kedua. Sepasang gol persembahan Ibra bukan cuma membuat Milan menang, tapi secara pribadi, itu juga menjadi penebusan Ibra atas kegagalannya mencetak gol dari titik penalti ke gawang Cesena di Seri A akhir pekan lalu.
"Ini malam yang indah. Setelah jeda, fokus kami berganti dan kami bermain jauh lebih baik," kata Ibra sumringah sebagaimana diwartakan oleh Football Italia. San Siro sendiri sebenarnya bukanlah arena yang asing buat Ibra. Eks pemain Ajax Amsterdam itu pernah membela Inter Milan, tim yang bermarkas di stadion yang sama, pada tahun 2006-2009.
Dalam catatan OptaStats, dua gol Ibra tadi membuatnya telah mencetak tujuh gol di San Siro/Giuseppe Meazza dalam ajang Liga Champions, melebihi catatan golnya di arena lain. "Ini adalah pertandingan pertama saya di San Siro bagi Milan dan saya sangat ingin bermain baik. Saya selalu ingin menang di setiap pertandingan," tandas Ibra.
Ibra Dua Gol, Milan Atasi Auxerre
MILAN - AC Milan membukukan kemenangan 2-0 atas Auxerre pada pertandingan penyisihan Grup G Liga Champions, Kamis (16/9/2010) dini hari WIB. Sepasang gol Milan dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic.
Bermain di kandang sendiri, Milan terlambat panas. Pada lima menit pertama saja, mereka hampir kecolongan dua gol Auxerre, yaitu melalui Valter Birsa pada menit ketiga dan Steven Langil pada menit kelima. Untung saja, Christian Abbiati mampu mengatasinya.
Milan mencoba bangkit menyerang, tetapi Auxerre cepat menutup ruang dan bermain agresif merebut bola dan ketika berhasil, langsung mencoba melakukan serangan. Permainan Auxerre benar-benar menyulitkan Milan. Selain terancam kebobolan, mereka juga sulit menggulirkan serangan sampai tuntas. Sejumlah tembakan yang mereka lakukan kerap kandas mengenai pemain lawan, mentah di tangan Olivier Sorin, atau ditelan garis lapangan.
Di sisi lain, Auxerre bermain lebih efektif. Dengan penguasaan bola lebih sedikit, mereka mampu mengimbangi tantangan Milan bertukar ancaman. Namun, performa Abbiati plus buruknya eksekusi Auxerre, membuat usaha mereka juga tak membuahkan gol, sampai turun minum. Memasuki babak kedua, Milan mengambil inisiatif menyerang.
Meski tak lantas menciptakan bahaya bagi gawang lawan, mereka mampu meredam agresivitas Auxerre dan mempertahankan kedudukan di tengah. Milan terus mempertahankan situasi itu, sampai pada menit ke-66 berhasil mengungguli tim tamu berkat gol Zlatan Ibrahimovic. Memanfaatkan umpan Kevin-Prince Boateng, ia mengirim bola dari kotak penalti, masuk ke sudut kanan bawah gawang Auzerre.
Auxerre belum membalas, ketika Ibra menggandakan keunggulan Milan pada menit ke-69. Dari sisi kanan kotak penalti, ia menyambut umpan Ronaldinho dan melesakkannya ke sudut kiri bawah gawang lawan. Ketinggalan dua gol memaksa Auxerre menggandakan serangan, meski dengan begitu menurunkan kerapatan lini belakang.
Usaha mereka berhasil mengurangi intensitas serangan Milan. Selain itu, mereka juga kembali bisa menciptakan peluang. Namun, skor 2-0 untuk Milan tak berubah sampai akhir. Selama 90 menit, AC Milan menguasai bola sebanyak 64 persen dan menciptakan empat peluang emas dari 12 usaha. Adapun, Auxerre melepaskan tiga tembakan akurat dari sepuluh percobaan.
Bermain di kandang sendiri, Milan terlambat panas. Pada lima menit pertama saja, mereka hampir kecolongan dua gol Auxerre, yaitu melalui Valter Birsa pada menit ketiga dan Steven Langil pada menit kelima. Untung saja, Christian Abbiati mampu mengatasinya.
Milan mencoba bangkit menyerang, tetapi Auxerre cepat menutup ruang dan bermain agresif merebut bola dan ketika berhasil, langsung mencoba melakukan serangan. Permainan Auxerre benar-benar menyulitkan Milan. Selain terancam kebobolan, mereka juga sulit menggulirkan serangan sampai tuntas. Sejumlah tembakan yang mereka lakukan kerap kandas mengenai pemain lawan, mentah di tangan Olivier Sorin, atau ditelan garis lapangan.
Di sisi lain, Auxerre bermain lebih efektif. Dengan penguasaan bola lebih sedikit, mereka mampu mengimbangi tantangan Milan bertukar ancaman. Namun, performa Abbiati plus buruknya eksekusi Auxerre, membuat usaha mereka juga tak membuahkan gol, sampai turun minum. Memasuki babak kedua, Milan mengambil inisiatif menyerang.
Meski tak lantas menciptakan bahaya bagi gawang lawan, mereka mampu meredam agresivitas Auxerre dan mempertahankan kedudukan di tengah. Milan terus mempertahankan situasi itu, sampai pada menit ke-66 berhasil mengungguli tim tamu berkat gol Zlatan Ibrahimovic. Memanfaatkan umpan Kevin-Prince Boateng, ia mengirim bola dari kotak penalti, masuk ke sudut kanan bawah gawang Auzerre.
Auxerre belum membalas, ketika Ibra menggandakan keunggulan Milan pada menit ke-69. Dari sisi kanan kotak penalti, ia menyambut umpan Ronaldinho dan melesakkannya ke sudut kiri bawah gawang lawan. Ketinggalan dua gol memaksa Auxerre menggandakan serangan, meski dengan begitu menurunkan kerapatan lini belakang.
Usaha mereka berhasil mengurangi intensitas serangan Milan. Selain itu, mereka juga kembali bisa menciptakan peluang. Namun, skor 2-0 untuk Milan tak berubah sampai akhir. Selama 90 menit, AC Milan menguasai bola sebanyak 64 persen dan menciptakan empat peluang emas dari 12 usaha. Adapun, Auxerre melepaskan tiga tembakan akurat dari sepuluh percobaan.