TEMPO Interaktif, Jakarta - Kebijakan pemerintah memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat tak mampu mendapat kritik secara tak langsung dari Dekan Universitas Harvard Kennedy School Profesor David T. Ellwood. Menurutnya pemberian uang tunai tak akan menjawab permasalahan kemiskinan.
"Saya pernah bekerja dengan Presiden Clinton. Jika anda miskin kita akan tulis cek atau makanan. Semakin miskin anda semakin besar (bagian) anda. Itu membantu, tapi tidak menstimulasi pekerjaan dan keterampilan baru," kata Ellwood saat memberikan kuliah di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan jajaran menteri di Istana Negara, Rabu (15/09).
Ellwood mengatakan, pengentasan kemiskinan tak bisa dengan memberikan sejumlah uang atau makanan, melainkan dengan membuka sejumlah lapangan kerja baru. "Stragtegi yang bisa keluarkan masyarakat dari kemiskinan tidak dengan memberikan cek," katanya. Pemberian cek atau uang tunai, Ellwood melanjutkan, "Tidak akan menghapus sebab utama kemiskinan."
Selain itu Ellwood juga mengingatkan pengentasan kemiskinan tak cukup hanya dengan memperkuat pertumbuhan ekonomi semata, tapi juga harus ada jaminan pertumbuhan tersebut merata. Ia melihat banyak yang pertumbuhan ekonominya kuat namun hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok. "Ketika hujan turun, apakah dinikmati semua atau hanya segelintir," katanya.
Ellwood juga menyoroti masalah korupsi. Menurutnya, korupsi tak hanya mengambil semua sumber daya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi tapi sekaligus juga menjadikan perekonomian tak sehat. "Dimana pemerintah tidak memiliki kredibilitas lagi," katanya.
Kuliah Profesor Ellwood di Istana Presiden merupakan bagian dari acara Presidential Lecture yang mengambil tema "Creating Job, Reducing Poverty and Improving the Welfare of the People".
http://tempointeraktif.com/hg/politik/2010/09/15/brk,20100915-278362,id.html
*Lantas bagaimana klaim REZIM SBY selama ini berhasil memberantas angka kemiskinan di Indonesia?.Sedangkan Data Source UN FAO : 30 juta Rakyat Indonesia kelaparan 2005 to 2007.Bagaimana ditahun 2007 to 2010?.Sedangkan khusus soal korupsi di Indonesia,bagaimana dengan rapor merah REZIM SBY yang memberikan remisi dan grasi kepada para koruptor?.Tentu kawan-kawan mampu menilainya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar