Bantai Parma, Milan Mantap di Puncak
Keran gol Il Diavolo Rosso dibuka Clarence Seedorf di menit kedelapan, kemudian disusul Antonio Cassano sembilan menit kemudian. Dua gol Robinho di babak kedua melengkapi pesta Milan. Dengan hasil ini Milan mantap di puncak klasemen dengan poin 52 atau unggul enam angka dari peringkat kedua Napoli. Ada pun Parma ada di urutan 15 dengan nilai 26.
Milan melancarkan tekanan di menit awal pertandingan. Sepakan Clarence Seedorf dari luar kotak penalti masih bisa ditepis Antonio Mirante. Gol! Milan membuka skor di menit kedelapan lewat Clarence Seedorf.
Susunan Pemain Gol ini berawal dari sodoran Zlatan Ibrahimovic ke kotak penalti. Seedorf kemudian mengolah bola dan mengecoh Mirante yang mencoba maju untuk menutup ruang tembak. Menit ke-13, Parma memiliki peluang. Terobosan Sebastian Giovinco disambut tembakan Antonio Candreva dari sisi kanan. Usaha itu masih bisa dihentikan Christian Abbiati.
Milan menggandakan keunggulan di menit ke-17 lewat Antonio Cassano. Setelah bertukar umpan dengan Gennaro Gattuso, Cassano yang lolos dari penjagaan pemain lawan melepas tembakan yang gagal dicegah Mirante. Sepuluh menit berselang Il Diavolo Rosso punya kans. Namun tendangan Alexander Merkel ketika menyambut umpan Seedorf tidak mengenai bola. Setengah jam laga berjalan, Milan memiliki dua peluang yang masing-masing diciptakan Cassano dan Ibrahimovic. Dua kans tersebut berhasil digagalkan Mirante.
Milan terus menekan di sepanjang babak pertama. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum. Abbiati menggagalkan usaha Parma di menit ke-58. Sepakan keras Blerim Dzemaili dari luar kotak penalti berhasil ditepis kiper Milan tersebut. Rossoneri semakin mantap dengan keunggulan 3-0 saat laga memasuki menit 62.
Gol ketiga bagi tuan rumah dibukukan oleh pemain pengganti Robinho. Gol ini diawali pergerakan Cassano ke kotak penalti. Selanjutnya Cassano mengoper bola ke Robinho yang ada di sebelah kanan. Dalam posisi tak terkawal, pemain Brasil itu melepas tembakan yang menembus gawang tim tamu.
Tiga menit berselang Milan menambah pundi gol-nya dan kembali Robinho sebagai pencetak skor. Proses gol ini nyaris serupa dengan gol sebelumnya. Umpan Cassano berhasil diterima Robinho yang ada di sebelah kiri. Tanpa mendapat penjagaan ketat, eks Real Madrid dan Manchester City itu leluasa melepas tembakan yang merobek gawang Gialloblu.
Parma berusaha mengejar ketinggalan lewat upaya yang dilakukan Dzemaili dan Carvalho Amauri. Namun aksi yang dilancarkan pemain tim tamu masih kandas di tangan Abbiati.
Milan menggandakan keunggulan di menit ke-17 lewat Antonio Cassano. Setelah bertukar umpan dengan Gennaro Gattuso, Cassano yang lolos dari penjagaan pemain lawan melepas tembakan yang gagal dicegah Mirante. Sepuluh menit berselang Il Diavolo Rosso punya kans. Namun tendangan Alexander Merkel ketika menyambut umpan Seedorf tidak mengenai bola. Setengah jam laga berjalan, Milan memiliki dua peluang yang masing-masing diciptakan Cassano dan Ibrahimovic. Dua kans tersebut berhasil digagalkan Mirante.
Milan terus menekan di sepanjang babak pertama. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum. Abbiati menggagalkan usaha Parma di menit ke-58. Sepakan keras Blerim Dzemaili dari luar kotak penalti berhasil ditepis kiper Milan tersebut. Rossoneri semakin mantap dengan keunggulan 3-0 saat laga memasuki menit 62.
Gol ketiga bagi tuan rumah dibukukan oleh pemain pengganti Robinho. Gol ini diawali pergerakan Cassano ke kotak penalti. Selanjutnya Cassano mengoper bola ke Robinho yang ada di sebelah kanan. Dalam posisi tak terkawal, pemain Brasil itu melepas tembakan yang menembus gawang tim tamu.
Tiga menit berselang Milan menambah pundi gol-nya dan kembali Robinho sebagai pencetak skor. Proses gol ini nyaris serupa dengan gol sebelumnya. Umpan Cassano berhasil diterima Robinho yang ada di sebelah kiri. Tanpa mendapat penjagaan ketat, eks Real Madrid dan Manchester City itu leluasa melepas tembakan yang merobek gawang Gialloblu.
Parma berusaha mengejar ketinggalan lewat upaya yang dilakukan Dzemaili dan Carvalho Amauri. Namun aksi yang dilancarkan pemain tim tamu masih kandas di tangan Abbiati.
Milan: Abbiati; Silva, Nesta, Antonini, Oddo, Van Bommel, Seedorf (Robinho 58'), Merkel, Gattuso (Flamini 63'), Cassano, Ibrahimovic (Pato 68')
Yepes Pengganti Sepadan Nesta
Dalam sejumlah laga, dia menampilkan performa yang tidak diragukan kualitasnya. Pujian pun mengalir untuknya, termasuk dari tandemnya Thiago Silva. "Ketika Nesta absen, kami sedikit mengalami kesulitan, tapi Yepes terbukti bisa melakukan tugasnya dengan baik," ujar Thiago Silva.
"Faktanya, ketika saya melawannya musim lalu, saya tak tahu bagaimana dia bisa mendapatkan kualitasnya itu. Dia bisa menjaga ketenangan pemain lain dan memiliki pengalaman yang luar biasa," tandasnya.
Sementara untuk Nesta, Thiago Silva sangat berharap pemain veteran Milan itu bisa segera kembali ke tim utama. "Tidaklah mudah di usia 34 tahun mengatasi beragam cedera, tapi dia berusaha kembali secepat mungkin karena dia tahu tim membutuhkannya," ungkap Thiago Silva.
Di Milan, Emanuelson Sudah Merasa di Rumah
"Aku benar-benar menikmati diriku di Italia. Aku sudah mengerti sedikit bahasa Italia, jadi aku mengerti sebagian besar hal-hal yang terjadi di sekitarku. Aku juga mengambil kelas bahasa Italia dan aku ingin menguasainya secepat mungkin. Aku saat ini masih tinggal di hotel, tapi aku berharap akan menemukan tempat yang permanen untuk menetap," imbuh Emanuelson.
"Ada perbedaan besar antara tempat latihan Ajax dan Milan. Aku harus melakukan serangkain tes di Milanello dan mereka melakukan yang terbaik untuk memastikan Anda benar-benar fit. Ini benar-benar berbeda dengan Ajax.
Aku banyak menemukan hal baru di sini." "Milan memiliki banyak pemain hebat dan terserah kepadaku untuk bermain di tingkat yang sama seperti yang mereka lakukan. Para pemain telah benar-benar membantuku untuk merasa di rumah sendiri. Kami adalah tim yang hebat dan kami semua seperti satu keluarga besar.
Ini adalah sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan," ujar Emanuelson. Emanuelson kemudian berbicara mengenai prospeknya masuk ke tim utama Milan dan ia juga menuturkan alasan "I Rossoneri" merekrutnya. "Milan mendatangkanku karena mereka menganggap aku pemain penting bagi masa depan mereka. Mereka mendatangkanku dengan cepat untuk memberikanku kesempatan perlahan-lahan beradaptasi dengan lingkungan baru dan mendapatkan pengalaman di Serie-A.
Aku mendapat kesempatan bermain dalam tiga pertandingan terakhir dan aku memiliki perasaan yang bagus tentang pertandingan-pertandingan itu," lanjutnya. "Ada perbedaan besar antara Serie-A dan Eredivisie.
Orang-orang melakukan pendekatan sepak bola mereka dengan cara yang berbeda dan ada perbedaan besar dalam tingkat permainan. Meski begitu, perasaanku sangat baik di sini dan semuanya bergantung kepadaku untuk membuktikan kemampuanku pada waktu bermain aku dapatkan," tuntasnya.
Abbiati: Milan Pasti Juara
Namun, ia percaya, Milan tetap bisa finis di posisi terdepan akhir musim nanti. Perjalanan Milan di paruh kedua musim ini tak stabil. Andrea Pirlo dan kawan-kawan hanya sanggup meraih tiga kemenangan dari tujuh laga. Akibatnya, jarak mereka dengan para pesaing semakin menipis.
Hingga kini, Milan masih di puncak klasemen dengan 49 poin. "I Rossoneri" hanya unggul tiga angka atas Napoli dan lima angka dari Inter Milan di peringkat ketiga. Perlu diingat, Inter masih memiliki satu pertandingan sisa. "Kami senang. Kami sadar dengan kekuatan kami dan kami percaya pada hasil akhir nanti.
Kami berada di singgasana dan kami memiliki niat untuk tinggal di sana sampai akhir musim nanti," seru Abbiati yang kini berusia 33 tahun.
Ibra Yakinkan Milan Soal Transfer Van Bommel
"Van Bommel adalah hasil pergerakan hebat yang dilakukan Milan, dia mengerti bagaimana berkompetisi demi bermain di lapangan. Lebih baik memilikinya sebagai kawan daripada sebagai lawan," kata Ibra, striker Milan yang sempat beberapa kali berseteru dengan MvB.
"Ketika para petinggi klub menanyakan pendapat saya tentang Van Bommel, saya mengatakan kami memerlukannya." Ditanya soal tandemnya di lini depan, Ibra menjawab dia siap bermain bersama siapa saja.
"Saya merasa nyaman bermain di posisi mana pun di lini penyerangan, bersama [Alexandre] Pato, atau dengan [Antonio] Cassano dan Robinho.
Milan Pantau Bintang Muda Prancis
Sebagaimana dikutip La Gazzetta dello Sport, Rabu (9/2/2011), M’Vila yang bermain di klub Ligue1 Prancis, Rennes ini disebut-sebut sebagai salah satu calon gelandang tangguh. Saat ini, transfer guru Milan, Ariedo Braida dikabarkan terus memantau penampilan gelandang yang nantinya akan diproyeksikan untuk menggantikan posisi Andrea Pirlo yang sudah mulai kehilangan sentuhannya karena faktor usia.
Milan sendiri kabarnya sudah menyiapkan proposal untuk meminang pemain 20 tahun ini pada akhir musim nanti. Dana sebesar 15 juta euro pun sudah disiapkan pemilik klub Silvio Berlusconi demi memuluskan ambisinya meregenerasi skuad.
Namun, Milan dipastikan harus bergerak cepat bila ingin mengamankan servis pemain kelahiran Kongo yang kini dipercaya memperkuat timnas Prancis oleh pelatih Laurent Blanc. Pasalnya, klub Inggris Liverpool juga dikabarkan tertarik untuk meminangnya.
Kubu The Reds bahkan dikabarkan juga telah mengirim pemandu bakatnya untuk terus memantau M’Vila yang telah memainkan 54 laga dan mencetak satu gol bersama Rennes, serta mengoleksi lima caps bersama skuad Les Bleus.
Vertonghen Takkan Tolak Milan
Tekad itu kian kuat setelah Luis Suarez dan Urby Emanuelson pindah berturut-turut ke Liverpool dan AC Milan. Bahkan bek internasional Belgia itu tak malu-malu mengungkapkan klub yang ingin ditujunya. "Saya akan bersikap jujur jika ada minat dari Milan yang disampaikan kepada Ajax. Saya belum mendengar apapun hingga saat ini.
Mereka belum melancarkan pendekatan secara pribadi dan belum membicarakannya dengan agen atau klub saya," ujar Vertonghen kepada Het Nieuwsblad. "Memang ada minat sebelumnya, tapi tidak berasal dari klub seperti ini. Jelas, saya pernah mendengar direktur Milan Adriano Galliani membahas penampilan saya usai pertandingan Liga Champions di San Siro dan pujiannya membuat saya tersanjung."
"Ini saat yang tepat meninggalkan Ajax. Bukannya saya sangat ingin pindah, tapi rasanya seperti sudah waktunya saya bergabung ke klub yang lebih besar. Saya senang Liga Primer Inggris, tapi kalau Milan datang saya takkan menolaknya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar