Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia yang diberkahi Allah SWT, ditengah-tengah kehidupan yang semakin kompetitif dan materialistic saat ini, hampir setiap kita tertuntut untuk berpacu ikut serta mengejar kekayaan tanpa kenal lelah kadang juga lupa waktu.
Keinginan-keinginan kita mendominasi diri kita padahal kebutuhan kita untuk hidup ini sebenarnya tidak seberapa besar.
Di sebuah Desa Gendong Kec.Laren Kab.Lamongan Jawa Timur, adalah salah satu desa yang setiap tahun langganan tenggelam karena luapan Bengawan Solo. Disini ada sebuah Pesantren , PAUD dan sekolah SMP Swasta GRATIS 100%, total muridnya ada 225 anak yang didirikan oleh 15 orang Relawan = orang-orang yan tidak berharap besarnya gaji atau mempermaslahkan naik turunnya honor, niatnya hanya ingin punya prestasi disisi Allah. Dengan Gedung dan Fasilitas yang sangat minim hasil dari swadaya masyarakat setempat. Setelah sekian tahun berjalan apa yang terjadi ?Lahirlah Generasi dan Masyarakat yang berkarakter, kejujuran dan kebersamaan dijunjung tinggi, tak ada yang buta huruf Al-Qur’an, Alumni dari SMP ini mempunyai keterampilan yang cukup dan yang paling menonjol pandai berbahasa Asing dan menjadi salah satu SMP terbaik di Kabupaten Lamongan.Ternyata salah satu Alumni dari Lembaga ini, adalah Pendiri sebuah Pesantren Bahasa Asing di Pare Kediri, sehingga dihari libur panjang murid-murid yang akan naik kelas 3 dikirim ke Pare-Kediri selama 1 bulan di Camp di Pesantren Bahasa Asing tersebut, hasilnya sungguh sangat memuaskan. Dan yang paling menginspirasi adalah tidak kurang dari 300 generasi per tahun yang dilahirkan dari Camp ini dari berbagai Level.Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia, ternyata mencetak dan melahirkan Generasi yang Terampil dan Berkakter yaitu Generasi Qur’ani Robbani tidak semata dengan Fasilitas yang Wah, tapi dibutuhkan adanya Manusia-Manusia Malaikat dan Alhamdulillah Manusia-Manusia Malaikat itu ternyata selalu ada disetiap Daerah, hanya saja diperlukan Fasilitator yang mampu mentriger kekuatan Manusia-Manusia Malaikat ini agar semakin dahsyat dan tersistem, kita bersama Rumah Yatim Indonesia telah memposisikan diri sebagai Fasilitator mereka.Alhamdulillah telah ada 20 Tempat Kegiatan dibawah Rumah Yatim Indonesia yang dikelola oleh Manusia-Manusia Malaikat, bertittik tolak dari sini Rumah Yatim Indonesia mengajak para Sahabat semua untuk mengangkat MEGA PROYEK = MENCETAK 1 JUTA MANUSIA MALAIKAT dengan Konsep ” 1 RELWAN 10 GENERASI PER TAHUN ” dengan beberapa Program Ringan yang mendukung suksesnya Mega Proyek tersebut. Bagaimana kalkulasi dan penjelasannya ? insya Allah akan kita proyeksikan di note berikutnya.
” Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam ” ( Asy-Syuuro : 109 )
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya ”. ( Al-Furqon : 57 )
Rosulullah SAW juga sukses dalam membangun sebuah peradaban baru karena beliau adalah sosok Manusia Malaikat juga didukung oleh Sahabat-Sahabat setianya yang juga Manusia-Manusia Malaikat. Simak saja kisah Sahabat Ali bin Abi Thalib ketika Istrinya Fatimah sakit sedang menginginkan Buah Delima"Siti Fatimah r.a menderita sakit, maka datanglah Ali ke rumahnya, kemudian berkata:"Ya Fatimah, apakah yang engkau inginkan dari makanan di dunia ini?"Fatimah menjawab: "Ya Ali, saya ingin buah delima."Maka Ali berfikir sejenak, kerana ia tak ada uang sepersenpun. Dia pun berdiri serta pergi ke pasar mencari pinjaman uang satu dirham yang lalu dibelikan sebuah delima untuk istrinya FatimaDi dalam perjalanan, dia melihat seorang tua yang menderita sakit, ibarat orang terbuang di jalan, maka Ali berhenti dan bertanya kepadanya:"Wahai hamba Allah, apakah yang engkau inginkan? Orang tua itu berkata: "Ya Ali, sudah lima hari saya di sini ibarat orang terbuang belum ada sesuatupun yang bisa saya makan dan telah banyak orang yang lalu dan tidak seorang pun yang memalingkan mukanya kepada saya dan saya inginkan buah delima yang kau bawa itu ." Maka Ali berfikir sejenak, dalam hatinya berkata:"Saya hanya membeli sebuah delima untuk Fatimah, seandainya delima ini saya berikan seluruhnya kepada peminta-minta ini maka Fatimah tidak mendapat bahagian. Tetapi kalau orang tua ini tidak saya beri telah menyalahi firman Allah Taala:
'Adapun orang yang meminta-minta, jangan lah engkau herdik'Dan Nabi s.a.w juga telah bersabda:'Janganlah kamu sekalian menolak orang yang meminta-minta, meskipun dia itu di atas kuda'(Al-Hadith)
Maka Ali lalu memberikan Buah Delima itu kepadanya . Seketika itu juga dia sembuh, dan serentak itu pula Siti Fatimah r.a (yang berada di rumah) juga sembuh dan tidak menginginkan lagi buah delima.Ali pun lalu pulang, dan sesampai di rumah dia berasa malu. Tatkala Fatimah melihatnya, maka dia segera berdiri tersenyum menyambutnya serta merangkulnya lalu mendakapnya ke dadanya seraya berkata:Mengapa engkau bersedih hati wahai suamiku? Demi keperkasaan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya tatkala engkau memberikan delima itu kepada orang tua tersebut, maka hilanglah keinginan ku kepada buah delima."Maka Ali gembira dengan kata-katanya istrinya itu. Tiba-tiba datanglah seseorang mengetuk pintu. Tanya Ali:"Siapa ya ?"Jawab orang itu:"Saya Salman Al-Farisi, tolong, bukakan pintu!"Ali berdiri dan membukakan pintu, dan dia melihat Salman Al-Farisi di tangannya memegang talam yang tertutup di bahagian atasnya, serta meletakkanya di hadapan Ali.Kata Ali:"Dari manakah ini, ya Salman?"Jawab Salman:"Dari Allah kepada Rasul dan dari Rasul kepada engkau."Maka Ali membuka tutup talam itu, ternyata di dalamnya terdapat sembilan buah delima. Maka Ali berkata lagi:"Ya Salman, kalau ini untuk saya tentunya harus sepuluh, berdasarkan firman Allah Ta'ala:'Barangsiapa mangerjakan satu kebajikan, maka baginya sepuluh balasan yang sepadan' Salman al-Farisi tertawa sambil mengeluarkan sebiji delima dari dalam saku bajunya dan meletakkannya di talam seraya berkata:"Ya Ali, demi Allah sesungguhnya delima itu sebanyak sepuluh akan tetapi saya ingin menguji kecerdasanmu"
Tak ada satupun kebajikan yang kita lakukan yang takkan terbalas, karena semua janji Allah senantiasa Dia tepati, Jangan tunda berbuat kebajikan sekecil apapun ketika diberi kemampuan untuk melakukan, lalu perhatikan apa yang akan diperbuat oleh Allah terhadap diri kita. Mari Abadikan yang tersisa dengan Sedekah. http://www.rumah-yatim-indonesia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar