PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Rabu, 28 April 2010

FRANCO BARESI : ACMILAN LIVING LEGEND

Postur tubuhnya tidak sebesar Paolo Maldini, permainan kerasnya juga mampu diimbangi Alessandro Nesta saat ini. Namun penggemar AC Milan tidak mungkin tidak mengenal nama Franco Baresi, legenda Italia yang sepanjang kariernya setia mengawal lini belakang Rossoneri. Ia memulai debut di Milan tahun 1977 dan membela Rossoneri hingga pensiun.
Awalnya, ia dibawa oleh kakaknya, Giuseppe Baresi ke Inter tempat Giuseppe bermain. Namun Franco ditolak oleh klub tersebut. Ia tidak lantas menyerah dan memutuskan untuk mencoba masuk ke tim yang menjadi rival Inter, AC Milan yang kemudian menjadi pelabuhan karirnya hingga pensiun.
Franco Baresi lahir di Travagliato, 8 Mei 1960. Sepanjang karirnya, ia telah membela Milan sebanyak 628 kali dengan raihan 31 gol. Postur sweeper Italia ini memang tergolong kecil untuk ukuran seorang bek tengah, namun seringkali ia mengawal pertahanan dan mengendalikan tempo permainan timnya dari lini belakang dengan sempurna. Ia memiliki kemampuan membaca arah permainan dengan baik.
Sepanjang karirnya bersama Rossoneri, Baresi telah membawa timnya meraih berbagai trofi dari tahun ke tahun, di antaranya Piala Mitropa (1982), empat kali juara Piala Super Italia (1988, 1992, 1993, 1994), enam kali meraih Scudetto (1979, 1988, 1992, 1993, 1994, 1996), tiga kali Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994), dua kali Piala Intercontinental (1989, 1990), dan dua kali juara Piala Eropa yang saat ini dikenal sebagai Liga Champion (1989, 1990).

Penghargaan dan Nomor "6" Abadi

Setelah gantung sepatu pada tahun 1997, Franco Baresi dianggap sebagai salah satu pemain Legenda di Giuseppe Meazza oleh para Milanisti. Sepanjang perjalanan hidupnya di Milan, pemain bernomor punggung 6 ini telah meraih berbagai penghargaan individu seperti, runner-up pemain sepak bola terbaik Eropa versi Majalah France Football pada tahun 1989, Pencetak gol terbanyak Piala Italia 1990 dengan 4 gol dan total 15 gol untuk semua kompetisi Piala Italia, dan pemain terbaik Liga Italia 1990.
Baresi juga masuk dalam daftar pemain Italia terbaik di Abad ke-20 dari FIGC (Asosiasi Sepak bola Italia), dan masuk dalam daftar FIFA 100, yang merupakan daftar 100 pemain sepak bola terbaik dunia versi FIFA.
Dengan segudang prestasi yang ia miliki dan kesetiaannya pada Rossoneri sepanjang karir sepak bola profesionalnya, Milan memberikan penghargaan kepada Baresi dengan mengabadikan kaus bernomor punggung 6 yang ia gunakan selama bermain di San Siro.

Perjalanan bersama Azzurri

Butuh waktu yang cukup lama bagi Baresi untuk masuk dalam skuad tim nasional Italia. Pelatih Italia saat itu, Enzo Bearzot lebih memilih trio defender asal Juventus, Carbini, Gentile dan Scirea.
Kesempatan berikutnya, ia berhasil masuk dalam skuad tim yang menjuarai Piala Dunia 1982, namun tidak sekalipun ia bermain. Ia kemudian memilih untuk menolak bermain bagi Italia selama Bearzot masih menjadi pelatih. Ketika Bearzot pensiun, Baresi kembali menerima panggilan Azzurri. Baresi membela Italia di Piala Eropa 1988, yang merupakan turnamen pertama Baresi bersama Italia dan berhasil menghantarkan tim Azzuri itu mencapai semifinal.
Debut Piala Dunianya terjadi di tahun 1990 ketika Italia menjadi tuan rumah perhelatan turnamen terbesar sepak bola dunia itu. Namun ia hanya menghantarkan Azzurri hingga semifinal ketika harus mengakui keunggulan Argentina. Namun di perebutan juara ketiga, Italia berhasil mengalahkan Inggris.
Baresi kemudian didaulat menjadi kapten Azzurri ketika Italia bermain pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Di usianya yang ke-34 itu, ia tahu turnamen tersebut adalah kesempatan terakhirnya untuk menjuarai Piala Dunia. Namun keberuntungan tidak memihaknya, ia mengalami cedera di babak pertama turnamen saat menghadapi Norwegia dan membuatnya melewatkan beberapa pertandingan. Hingga final, di mana mereka berhadapan dengan Brazil, ia tidak siap untuk bermain. Ia tetap bermain di final, namun harus mengakui kekuatan tim Samba yang keluar menjadi juara. Brazil menang dalam adu penalti dan Franco menjadi pemain Italia pertama yang gagal mengeksekusi penalti di final tersebut.

http://www.milanisti.or.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar