PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Jumat, 30 April 2010

Noda di Atas Kertas Putih

Di sebuah desa, tinggal sebuah keluarga bersama Anak tunggal mereka. Karena dimanjakan sebagai anak semata wayang, Si Anak menjadi suka bersikap ‘semau gue’.

Anak ini sangat pandai mencari-cari dan menunjukkan kesalahan orang lain, kepada kawan bahkan kepada orangtuanya sendiri. Bahkan, dia suka mempermalukan orang yang berbuat salah walaupun tanpa sengaja.
Suatu hari, karena kurang hati-hati, anak tersebut terjatuh! Dia berteriak ke Ayahnya, “Aduh, Ayah sih meletakkan ember di sembarang tempat. Aku jadi terjatuh. Sakit nih!”

Ayahnya menolong sambil berkata, “Bukan salah Ayah. Ember itu setiap hari berada di tempatnya, kamu yang tidak berhati-hati sehingga terpleset dan jatuh. Kalau jalan, hati-hati dong." Sambil bersungut-sungut, Si Anak pergi begitu saja.

Pada waktu lain, Si Anak berjala-jalan di pinggir hutan. Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya. “Wah, madu lebah itu pasti enak dan menyehatkan badan. Aku akan mengambil madunya,” pikirnya.

Dia mengambil sebatang ranting bambu dan mulai menyodok sarang lebah dengan keras. Ratusan lebah yang terusik, berbalik menyerang Si Anak. Melihat binatang kecil yang begitu banyak berterbangan ke arahnya, dia berlari terbirit-birit. Lebah-lebah yang marah pun mengejar dan mulai menyengat!

“Aduuh....tolong....tolong….!” teriaknya. Ketika tiba di tepi sungai, Anak itu menceburkan diri. Tak lama, lebah-lebah itu pergi meninggalkan buruannya yang basah dan kesakitan.

Di kejauhan, terlihat Sang Ayah bergegas berlari mendatangi anaknya. Begitu sampai di tepi sungai, dia segera mengulurkan tangan untuk menolong buah hatinya.

Namun, Si Anak dengan muka kesal dan nada marah berkata keras ke Ayahnya, “Mengapa Ayah tidak segera menolongku? Lihat nih, bajuku basah kuyup kedinginan. Terus, badanku sakit terkena sengatan lebah! Jika Ayah saying padaku, pasti sudah berusaha menyelamatkanku sehingga Aku tidak perlu mengalami hal seperti ini.

Semua ini salah Ayah!” Kemudian dengan kasar dia menampik tangan Ayahnya yang terulur. Sang Ayah terdiam terkejut dan menghela napas. Lalu, mereka pun pulang kerumah bersama sambil berdiam diri.

Malamnya, menjelang tidur, Sang Ayah menghampiri Anaknya membawa selembar kertas putih, “Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas ini?”
Setelah memperhatikan sejenak Si Anak menjawab, “Ini hanya kertas putih biasa, tidak ada gambarnya, kenapa Ayah menanyakannya?”

Tanpa menjawab, Ayah menggunakan sebuah bolpoin dan membuat sebuah titik hitam di kertas putih itu. Apa yang kamu lihat dari kertas ini?”

“Ada gambar titik hitam di kertas putih itu!” jawab si anak keheranan.

“Anakku, mengapa Engkau hanya melihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian kertas ini berwarna putih. Ketahuilah Anakku, kertas ini sama seperti cara pandang kamu : Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan Ayah maupun kesalahan orang lain, padahal masih begitu banyak hal-hal baik yang telah Ayah lakukan kepadamu.”


Ilustrasi cerita di atas sungguh mengandung kebijakan, seperti pepatah yang mengatakan, “Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan kelihatan.”

Seandainya kita bisa melihat setiap masalah yang timbul dari sudut kelemahan kita dahulu, bukan dari kesalahan orang lain, maka akan muncul sikap positif.

Nah, sikap positif ini akan memudahkan kita dalam memecahkan setiap masalah yang muncul, sekaligus akan mengembangkan kekayaan mental kita untuk menuju kehidupan sukses yang lebih bernilai. Setuju?????


Sumber : Andrie Wongso

MENUNDA PEKERJAAN = MENABUNG DERITA

Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Ali Imron :114 )

”Salah Satu Kunci Sukses Dalam Hidup adalah Tidak Menunda Apa Yang Harus Di Lakukan Pada Saat Ini”

Bila kita tidak mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban hari ini dengan baik. Sudah pasti esok kita tidak mampu menyelesaikannya.

Disebuah tempat kerja pemecahan batu. Ada seorang pekerja yang usianya jauh diatas pekerja lainnya. Kira-kira pekerja itu berusia enam puluhan tahun sementara lainnya hanya sekitar dua puluhan sampai tiga puluh tahun.

Untuk bekerja ditempat pemecahan batu dibutuhkan fisik dan tenaga yang prima karena pekerjaannya memang tergolong berat, sehingga tidak heran orang-orang yang bekerja masih relatif muda. Mengenai kakek yang berumur enam puluhan itu, dirinya memang berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang seusia dengannya. Yang mungkin saat ini sudah pensiun. Walaupun tenaganya tidak sekuat para anak muda dan gerakan sedikit lamban namun dirinya selalu mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktunya bahkan sebelumnya, tak jarang pula dirinya selesai duluan dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga keberadaannya disini tidak menjadi masalah bagi Sang majikan.

”Pak kita istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi” Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari. Hari masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.
”Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu” Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya untuk memecahkan batu, kakek itu terus bekerja, sementara lainnya sudah asyik bercengkrama meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan tanpa memperdulikan si kakek.

Akhirnya, pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga dan sikakek pun menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat. Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa gerah.

” Bapak kan sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”, Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek yang sedang kehausan meneguk air.
”Kalian salah anak muda, bapak bukan bekerja keras tapi bapak hanya tidak ingin menunda pekerjaan” Jawab si kakek bijak.

”Yang namanya pekerjaan tidak akan pernah habis pak, sejak kita belum lahir sampai kita mati yang namanya pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.
”Kali ini kamu benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda pekerjaan yang sudah di percayakan kepada aku” Balas si kakek dengan tenang
”Kami tidak mengerti maksud bapak ?”

”Dulu gara-gara aku menunda-nunda membawa anakku yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia meninggal. Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja. Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi karena hari ini juga masih baik-baik saja demikian seterusnya. Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya semuanya sudah terlambat” Ada cairan bening yang hampir terlepas dari kedua bola matanya.
”Setelah itu istriku pun meninggalkanku. Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah dan ada keinginan untuk meminta maaf tapi selalu aku tunda dengan alasan untuk mencari waktu yang tepat hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal dan aku masih saja belum menyampaikan maafku” Si kakek melanjutkan penyesalannya, semua para pekerja yang masih muda itu terbengong-bengong mendengar curahan hati si kakek. Dan semuanya diam tidak bersuara.

”Satu lagi jauh sebelumnya anakku meninggal, aku tidak serius dalam bekerja sehingga tanggung jawab yang diberikan tidak pernah terpenuhi dan selalu saja ada alasan untuk menunda-nunda pekerjaan sehingga aku tidak pernah lama bekerja disatu tempat dan selalu di pecat”

”Aku menyesal atas kelalaianku dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku meninggal, sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri bahwa aku tidak akan menunda apapun dalam hidupku yang tersisa. Dan terbukti hidupku jauh lebih tenang setelah segala tanggung jawab yang dipercayakan telah aku selesaikan sesuai dengan waktunya”

Si kakek memang sedikit terlambat, namun dirinya telah memperbaiki kebiasaan buruknya. Dan pengalamannya pun dijadikan sebagai guru oleh rekan-rekannya yang masih muda. Sejak saat itu para pekerja tidak pernah buang-buang waktu lagi, untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Bahkan di saat si kakek belum selesai melakukan pekerjaannya, yang lain pun ikut membantu sebagai ungkapan terima kasih.

Bila kita mempunyai kesempatan untuk bekerja hari ini KERJAKANLAH Karena esok belum tentu ada kesempatan yang sama

”Waktu Bekerja Bagi Orang Malas Adalah Besok Dan Hari Ini Adalah Hari Liburnya”

Sahabat, waktu yang terus berputar dan tidak pernah berhenti sedetikpun, membuat kita banyak kehilangan karenanya, begitu kita tidak memanfaatkan dengan baik maka banyak peluang yang hilang. Maka dari itu, agar kita tidak kehilangan maka dalam melakukan apapun hendaknya diselesaikan sesegera mungkin atau tidak menunda-nunda suatu pekerjaan.

Pada saat kita menunda apa yang bisa dilakukan pada saat itu memang belum terasa efeknya, namun penyesalan sering datang sesudah itu. Misalnya anak sekolah yang menunda-nunda mengerjakan pekerjaan rumah sepulang sekolah dan lebih memilih bermain dan setelah itu kelelahan dan langsung tidur, esok hari dirinya harus menerima hukuman dari gurunya sebagai konsekwensi tidak mengerjakan pekerjaan rumah, para karyawan selalu menunda-nunda tugas yang diberikan akibatnya begitu waktu yang ditetapkan Sang pimpinan hampir sampai dirinya kewalahan dalam menyelesaikan sehingga tidak menutup kemungkinan banyak terjadi kesalahan, kalau sudah seperti itu sudah bisa dibayangkan akibatnya

Atau contoh lain yang lebih extreme, saat kita jatuh cinta kepada seseorang dan selalu menunda-nunda untuk mengungkapkannya kepada orang yang kita cintai. Akhirnya kita pun kehilangan saat kita mengetahui orang yang kita cintai telah bersama dengan orang lain. Atau saat kita mempunyai hutang kepada teman, begitu kita sudah ada kita tidak langsung membayarnya. Kita tidak tahu akan kehidupan ini, tiba-tiba kita meninggal, bukankah akan membawa hutang sampai ke alam kubur. Intinya menunda pekerjaan sama sekali tidak ada gunanya di Dunia dan Akhirat.

Setiap perkerjaan harus dipertanggungjawabkan, jika hari ini kita tidak menyelesaikan, tanggungjawab hari ini menjadi tanggungjawab besok ditambah tanggungjawab besok yang sesungguhnya dan seterusnya. Lama-lama akan menumpuk dan menjadi diluar kemampuan kita. Dan ketidakberdayaan itu adalah karena ulah kita sebagai pembuat masalah untuk diri sendiri.

Orang yang suka menunda pekerjaan tidak terbentuk begitu saja tetapi melewati proses dari kecil, kemudian menjadi kebiasaan, oleh karena itu bagi orang tua jangan memberi contoh atau membiarkan anak-anak yang suka menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud disini secara global termasuk di dalamnya aktivitas-aktivitas kemanusiaan, janji kepada orang lain, beribadah kepada yang Kuasa dan lain sebagainya.

Dan sebagai pribadi yang sudah bisa berpikir kita juga harus berdisiplin untuk membiasakan diri tidak menunda-nunda sesuatu yang harus segera kita kerjakan, selain kita berkewajiban kepada orang lain dan Tuhan, kita juga berkewajiban untuk menyenangkan diri sendiri. Kita membutuhkan waktu untuk diri kita sendiri, entah itu sekedar santai ataupun tidur. Namun alangkah lebih baik kalau kita menyelesaikan dulu tanggungjawab kita kepada pihak lain kemudian baru untuk diri sendiri

Coba mana yang lebih menyenangkan ? Disela-sela kita sedang mengerjakan sesuatu tugas terus mengambil sebagian waktu untuk bersantai atau kita menyelesaikan tugas terlebih dahulu baru bersantai,

Jangan menciptakan beban yang sesungguhnya tidak perlu yang justru akan membuat menyesal di hari esok. Selesaikanlah tanggungjawab sesuai dengan waktunya, jangan ada kata ”NTAR” atau ”BESOK” tapi kerjakan sekarang juga. Menyelesaikan suatu perkerjaan memang harus dengan skala prioritas namun bukan berarti membiarkan pekerjaan lain menunggu untuk diselesaikan.

FRANCO BARESI DATANG KEINDONESIA

Milanisti Indonesia Siap Sambut Baresi

Jakarta - Legenda AC Milan Franco Baresi akan mendapatkan sambutan hangat saat tiba di Jakarta. Sekitar 100 anggota Milanisti Indonesia telah siap menyambut kedatangan Baresi di bandara. Ketua Milanisti Indonesia Filbert Barnabas mengungkapkan bahwa anggotanya telah siap menyambut kedatangan Baresi.
Bahkan bukan hanya sampai di bandara Soekarno Hatta, Milanisti Indonesia telah siap menemani Baresi selama di Jakarta. "Persiapan sudah luar biasa matang. Kita menyiapkan penyambutan dari bandara, kita akan sambut dengan yel yel yel, prosesi penyambutan dan kami akan mengantarnya hingga ke mobil," kata Filbert saat dihubungi detiksport, Rabu (28/5/2010).
Filbert juga menjelaskan bahwa sekitar 100 anggotanya akan stand bye di bandara guna menyambut legenda Italia ini. "Semua sudah disiapkan, bahkan dari pemadam kebakaran, menara pengawas dan pengawai security ada Milanisti," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa Milanisti Indonesia akan mengawal Baresi agar tercipta ketertiban selama kunjungannya di Indonesia.
Filbert berharap ini bisa menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang memiliki sopan santun. "Kita akan menjaga Baresi sejak tiba di bandara hingga di hotel, dan selama dia di Jakarta. Kita ingin menghargai dia sebagai pemain besar, dan juga sebagai legenda Italia. Kita akan menunjukkan sebagai bangsa yang santun" jelasnya. Namun yang pasti kedatangan Baresi bukan hanya untuk fans AC Milan.
"Ini suatu kebanggaan karena kita melihat agenda besarnya yaitu meresmikan Milan Camp Junior, artinya Indonesia masih punya daya tarik bagi sebuah klub besar," kata Filbert. "Milan Camp Junior tidak diselenggarakan di negara tetangga kita di wilayah Asia. Nota bene ini sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia dengan peduli pembinaan bibit muda. Berharap semua bisa menjadi kemajuan bagi sepakbola Indonesia," tukasnya.

sumber : detiksport.com


Jakarta - Legenda Italia Franco Baresi besok, Kamis (29/4/2010), akan datang ke Indonesia. Mantan kapten AC Milan ini akan mengunjungi Jakarta dalam rangka meresmikan Milan Camp Junior Bali 2010.
"Baresi akan tiba di Jakarta Kamis besok pukul 3 sore dari Milan bersama salah satu ofisial AC Milan Francesco Ghizo," kata Ayu, Operation Manajer Asia Sports Development (ASD) saat dihubungi detiksport, Rabu ( 28/4/2010). Ayu juga mengungkapkan bahwa Baresi yang kini merupakan duta AC Milan, akan menginap di hotel JW Marriot.
Sedangkan kedatangan di bandara Sukarno Hatta, telah siap disambut oleh para Milanisti Indonesia. Mulai Jumat (30/4/2010), Baresi di Jakarta sudah akan melakukan serangkaian kegiatan seperti konferensi pers.
Sedangkan pada Sabtu (1/5/2010), Baresi akan membuka Milan Camp Junior Bali 2010 di lapangan D Senayan Jakarta. Baresi sepanjang karirnya telah setia membela Rossoneri. Ia memulai debut di Milan pada 1977 hingga pensiun di Rossoneri pada 1997. Ia juga merupakan salah satu legenda Italia dan juga pernah menjadi kapten Azzurri di Piala Dunia 1994.


sumber : detiksport.com



 

Rabu, 28 April 2010

Fatimah Zahra as

Saat surya bergeser ke arah barat sekitar pukul 1 siang, wanita yang sejak beberapa hari lalu terbaring sakit itu tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ia terlihat benar-benar pulih. Dengan sigap dan gesit ia melakukan semua pekerjaan rumah yang terbengkalai, menyapu, lalu memasak dan memandikan kedua putranya yang masih kecil.

Betapa berbunga hati suaminya tatakala memasuki rumah yang telah tertata rapi dan menemukan istrinya sedang sibuk bermain dengan kedua putranya.

“Istriku, kau terlihat sehat dan bugar hari ini”

Sejenak ia terdiam lalu berbisisk, “sebenarnya, aku masih sakit. Namun aku mesti melakukan tugasku yang terakhir di rumah ini karena aku tahu sebentar lagi aku akan meninggalkanmu dan kedua calon yatim ini.”

“Bagaimana kau tahu?” tanya suaminya heran.
“Suamiku, ayahku menghampiriku dalam tidurku. Setelah mendengar tragedi yang kualami, beliau membisiku, “putriku, malam ini kau akan bersamaku.”

Mendengar itu, ia tertunduk dan membiarkan butir-butir hangat bergulir membasahi cambangnya.

“Duduklah di sampingku,” pinta istrinya.

Mereka berdua pun duduk berdampingan sementara kedua putranya asyik bermain di permadani kumal di samping.

Desir angin menyelinap melalui kisi jendela nan reot gubuk beralas pelepah korma memetik sitar-sitar kepiluan.

“Pangeranku, sungguh kau tahu, aku tidak pernah berbohong padamu selama hidupku, tak pernah mengkhianati, dan melanggar perintahmu.”

Lelaki yang gagah itu mengelus kepala istrinya searaya menganggukkan kepala. Dengan sesunggukan, ia berkata, “Permaisuriku, dusta dan khianat adalah pantanganmu. Kau adalah wanita yang yang paling takut dan bertaqwa kepada Allah.”
“Karena ini adalah kebersamaan terakhir kita, istrimu ingin mewasiatkan beberapa hal. Sudikah kau melaksanakannya?

“Sampaikanlah. Aku siap untuk melaksanakannya,” sahutnya menahan ledakan parasaan.

“Pertama, aku wafat dalam usia muda dan kau adalah duda dengan dua putra yang masih kecil. Aku menyadari lelaki ksatria dan bugar seperti kau tidak mungkin hidup tanpa wanita yang melayani dan merawat anak-anak kita. Jangan merasa bersalah atau takut kehilangan cintaku bila kau mencari penggantiku. Aku sarankan kau menjadikan Ummamah sebagai istri karena dia akan menyanyangi kedua putra kita. Bagilah perhatianmu antara istri dan kedua putra kita.”

Sungguh bergetar dinding sanubari lelaki itu mendengar uraian cinta tak berhingga dewinya.

“Kedua, uruslah semua masalah jenazahku pada malam hari. Lakukanlah semuanya dengan rahasia agar tak menjadi upacara umum.”

Detik-detik perpisahan kian bergerak. Keduanya berpelukan erat dan lama seakan berusaha menyimpan kehangatan gelora sebesar mungkin.
Ia meminta kepada pembantunya, Asma’ binti Umais dan Fidhah, memindahkan ranjang ke ruangan tengah.

Tak lama kemudian, sambil tertatih ia menuju kamar mandi. Tawaran bantuan dari kedua wanita pembantu untuk memandunya ditolaknya dengan isyarat tangan.
Ia ingin membersihkan bercak-bercak darah dan menyembunyikan luka memar di tubuhnya dari suaminya yang akan memadikannya nanti.

Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi. Cahaya memancar dari balik busana putih yang baru dikenakannya menuju ruang tengah. Ia berbaring disana.

Parasnya menengadah menatap lelangit rumah dan matanya yang sembab menembus angkasa seraya berucap:
“Salam atasmu, wahai Jibrail. Salam atasmu, wahai Rasullalah. Ya Allah bersama RasulMu, di dalam kerelaan dan surga yang penuh dengan kedamaian”

Sesaat kemudian ia penjamkan kedua matanya serta menjulurkan tubuhnya kedua kaki dan tangannya… dan ruh harum malakuti itu pun terbang dikawal pawai jejiwa suci menembus atmosfir, beriring himne para malakikat Innaa lillaaaaaaaaaaaaah wa inna ilaihi raji’un.

Dalam hantaram suami yang kehilangan, putra-putri yang yatim, “Keranda malam” bergerak membedah kabut malam menyusuri bukit-bukti pasir Madinah hingga suatu tempat tak bernama.

FRANCO BARESI : ACMILAN LIVING LEGEND

Postur tubuhnya tidak sebesar Paolo Maldini, permainan kerasnya juga mampu diimbangi Alessandro Nesta saat ini. Namun penggemar AC Milan tidak mungkin tidak mengenal nama Franco Baresi, legenda Italia yang sepanjang kariernya setia mengawal lini belakang Rossoneri. Ia memulai debut di Milan tahun 1977 dan membela Rossoneri hingga pensiun.
Awalnya, ia dibawa oleh kakaknya, Giuseppe Baresi ke Inter tempat Giuseppe bermain. Namun Franco ditolak oleh klub tersebut. Ia tidak lantas menyerah dan memutuskan untuk mencoba masuk ke tim yang menjadi rival Inter, AC Milan yang kemudian menjadi pelabuhan karirnya hingga pensiun.
Franco Baresi lahir di Travagliato, 8 Mei 1960. Sepanjang karirnya, ia telah membela Milan sebanyak 628 kali dengan raihan 31 gol. Postur sweeper Italia ini memang tergolong kecil untuk ukuran seorang bek tengah, namun seringkali ia mengawal pertahanan dan mengendalikan tempo permainan timnya dari lini belakang dengan sempurna. Ia memiliki kemampuan membaca arah permainan dengan baik.
Sepanjang karirnya bersama Rossoneri, Baresi telah membawa timnya meraih berbagai trofi dari tahun ke tahun, di antaranya Piala Mitropa (1982), empat kali juara Piala Super Italia (1988, 1992, 1993, 1994), enam kali meraih Scudetto (1979, 1988, 1992, 1993, 1994, 1996), tiga kali Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994), dua kali Piala Intercontinental (1989, 1990), dan dua kali juara Piala Eropa yang saat ini dikenal sebagai Liga Champion (1989, 1990).

Penghargaan dan Nomor "6" Abadi

Setelah gantung sepatu pada tahun 1997, Franco Baresi dianggap sebagai salah satu pemain Legenda di Giuseppe Meazza oleh para Milanisti. Sepanjang perjalanan hidupnya di Milan, pemain bernomor punggung 6 ini telah meraih berbagai penghargaan individu seperti, runner-up pemain sepak bola terbaik Eropa versi Majalah France Football pada tahun 1989, Pencetak gol terbanyak Piala Italia 1990 dengan 4 gol dan total 15 gol untuk semua kompetisi Piala Italia, dan pemain terbaik Liga Italia 1990.
Baresi juga masuk dalam daftar pemain Italia terbaik di Abad ke-20 dari FIGC (Asosiasi Sepak bola Italia), dan masuk dalam daftar FIFA 100, yang merupakan daftar 100 pemain sepak bola terbaik dunia versi FIFA.
Dengan segudang prestasi yang ia miliki dan kesetiaannya pada Rossoneri sepanjang karir sepak bola profesionalnya, Milan memberikan penghargaan kepada Baresi dengan mengabadikan kaus bernomor punggung 6 yang ia gunakan selama bermain di San Siro.

Perjalanan bersama Azzurri

Butuh waktu yang cukup lama bagi Baresi untuk masuk dalam skuad tim nasional Italia. Pelatih Italia saat itu, Enzo Bearzot lebih memilih trio defender asal Juventus, Carbini, Gentile dan Scirea.
Kesempatan berikutnya, ia berhasil masuk dalam skuad tim yang menjuarai Piala Dunia 1982, namun tidak sekalipun ia bermain. Ia kemudian memilih untuk menolak bermain bagi Italia selama Bearzot masih menjadi pelatih. Ketika Bearzot pensiun, Baresi kembali menerima panggilan Azzurri. Baresi membela Italia di Piala Eropa 1988, yang merupakan turnamen pertama Baresi bersama Italia dan berhasil menghantarkan tim Azzuri itu mencapai semifinal.
Debut Piala Dunianya terjadi di tahun 1990 ketika Italia menjadi tuan rumah perhelatan turnamen terbesar sepak bola dunia itu. Namun ia hanya menghantarkan Azzurri hingga semifinal ketika harus mengakui keunggulan Argentina. Namun di perebutan juara ketiga, Italia berhasil mengalahkan Inggris.
Baresi kemudian didaulat menjadi kapten Azzurri ketika Italia bermain pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Di usianya yang ke-34 itu, ia tahu turnamen tersebut adalah kesempatan terakhirnya untuk menjuarai Piala Dunia. Namun keberuntungan tidak memihaknya, ia mengalami cedera di babak pertama turnamen saat menghadapi Norwegia dan membuatnya melewatkan beberapa pertandingan. Hingga final, di mana mereka berhadapan dengan Brazil, ia tidak siap untuk bermain. Ia tetap bermain di final, namun harus mengakui kekuatan tim Samba yang keluar menjadi juara. Brazil menang dalam adu penalti dan Franco menjadi pemain Italia pertama yang gagal mengeksekusi penalti di final tersebut.

http://www.milanisti.or.id/

NEGERI PARA BEDEBAH

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

FAKTA TENTANG KESUKSESAN

(Bukan cerita motivasi, review sejenak) :-)
Ada pun berbagai fakta tentang kesuksesan yaitu:
1. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN USIA ANDA !
* Nelson Mandela, jadi presiden usia 76 tahun.
* Marconi, menemukan telepon usia 27 tahun.
* Steve Jobbs, jutawan usia 21 tahun.
* Kolonel Sanders (KFC), mulai bisnis umur 65 tahun.
* Winston Churchill, banyak gagal dan hambatan, baru jadi PM Inggris usia 52 tahun.
* Bill Gates, terkaya di dunia usia 41 tahun.

2. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN SUKU,
AGAMA, BANGSA, WARNA KULIT DAN KETURUNAN.
* Obama : Presiden Amerika Serikat saat ini
* Jenderal Colin Powell, Martin Luther King : kulit hitam
* Confusius: anak yatim di Cina
* Charles Dickens : penulis cerita kanak-kanak Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.

3. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN (CACAT) FISIK.
* Hellen Keller: tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, penulis dan pendidik terkenal dunia.
* Shakespeare: cacat kaki, penulis novel.
* F.D. Roosevelt: terkena polio, presiden 32 AS.
* Beethoven: tuna rungu, komposer musik.
* Napoleon Bonaparte : sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin
pasukan penakluk Eropa.
* Anthony Robbins: Lulusan SMA, kegemukan, merubah persepsi tentang penampilan dan cara diet, menjadi langsing, motivator terkenal dunia.

4. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN
* Thomas Alfa Edison : pendidikan SD, 2000 paten.
* Li Ka Shing: berhenti sekolah umur 14 tahun, orang terkaya di Hongkong.
* Henry Ford : tidak pernah duduk di bangku sekolah
* The Wright Brother : orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia.
* Bill Gates, orang terkaya di dunia memulai bisnis setelah lulus SMA.
* Lawrence Ellison : drop out universitas, pendiri Oracle Corp, orang terkaya kedua di dunia.

5. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA
* Andrew Carnegie : bekerja usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi Raja Besi Baja dunia.
* Walt Disney : usia 20 tahun pemuda miskin dan tidak terkenal, usia 30 tahun jadi usahawan terkenal.
* Abrahan Lincoln lahir dari keluarga miskin
* Napolean Hill dilahirkan di keluarga miskin, ibunya meninggal saat dia kecil, jadi guru motivasi terkenal dunia, bukunya Think and Grow Rich : menjadi acuan pertama bagi para motivator dunia.
* Bill Clinton : ayahnya meninggal ketika masih kecil,adiknya terlibat obat terlarang.

TOTALITAS CINTA

“ I Love You Very Much “, sebuah kalimat indah yang akan menggetarkan hati dan jiwa seseorang yang sedang mendamba kehadiran dan kehangatan sang kekasih, ya... CINTA MATI itulah yang selalu diharap oleh setiap kita terhadap pasangan kita, kekasih kita, suami istri kita.

Mengatakan Cinta kepada pasangan kita adalah hal yang wajar dan manusiawi, namun jangan berharap 100 persen Cinta kita dengan Pasangan kita bisa abadi, karena kita adalah manusia biasa yang tidak akan pernah abadi KECUALI keduanya memiliki TOTALITAS CINTA sebagaimana totalitas Cintanya Sahabat Abu Bakar As Shidiq, dijamin pasangan tersebut Cintanya akan kekal Dunia sampai Akhirat. Inilah kisah Totalitas Cinta yang sesungguhnya.

"Abu Bakar mengungguli kalian bukan karena banyaknya salat dan banyaknya puasa, tapi karena ada sesuatu yang bersemayam di hatinya." (HR at-Tirmidzi di an-Nawâdir dan al-Ghazali di Ihyâ' Ulûmiddîn)

Abu Bakar ash-Shiddiq adalah manusia terbaik dari kalangan umat Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah SAW. Beliau juga menobatkannya khalîl atau kekasih terdekat bagi beliau. Faktor utamanya bukan hanya karena banyaknya amal yang beliau lakukan, tapi juga karena totalitas hatinya. Hatinya serba total untuk Allah dan Rasul-Nya.

Pada saat Rasulullah SAW mengumumkan agar kaum Muslimin menyumbangkan harta mereka untuk dana perang Tabuk, Abu Bakar membawa seluruh hartanya kepada Rasulullah SAW. "Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?" tanya Rasulullah kepada Abu Bakar.

"Allah dan Rasul-Nya?" jawab Abu Bakar tanpa keraguan sedikitpun.

"Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan sepenuh hati tak menyisakan apapun melainkan apa yang ia cintai," demikian komentar Imam al-Ghazali tentang kisah beliau ini.

Totalitas hati itu membawa Abu Bakar SAW menjadi orang yang paling kenal dengan Allah di antara umat Rasulullah SAW yang lain. Abu Bakar Radhiallâhu'anhu mengorbankan segalanya untuk Allah dan Rasulullah SAW

Hingga, hidupnya begitu miskin setelah mengucapkan ikrar Islam di hadapan Rasulullah. Padahal, sebelumnya Abu Bakar adalah saudagar kaya yang disegani di Quraisy.

Abdullah bin Umar bercerita: Suatu ketika Rasulullah SAW duduk, Di samping beliau ada Abu Bakar memakai jubah kasar, di bagian dadanya ditutupi dengan tambalan. Malaikat Jibril turun menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan salam Allah kepada Abu Bakar.
"Hai Rasulullah, kenapa aku lihat Abu Bakar memakai jubah kasar dengan tambalan penutup di bagian dadanya?" tanya Malaikat Jibril.

"Ia telah menginfakkan hartanya untukku ( untuk kepentingan dakwah: pen)." Sabda beliau
"Sampaikan kepadanya salam dari Allah dan sampaikan kepadanya: Tuhanmu bertanya: Apakah engkau rela dengan kefakiranmu ini ataukah tidak rela?"
Rasulullah SAW menoleh kepada Abu Bakar. "Hai Abu Bakar, ini Jibril menyampaikan salam dari Allah kepadamu, dan Allah bertanya: Apakah engkau rela dengan kefakiranmu/kemiskinan ini ataukah tidak rela?"

Abu Bakar menangis: "Apakah aku akan murka kepada (takdir) Tuhanku!? (Tidak!) Aku ridha dengan (takdir) Tuhanku, Aku rida akan (takdir) Tuhanku."

Semua miliknya habis untuk Allah dan Rasulullah SAW. Inilah totalitas cinta. Cinta yang mengorbankan segalanya untuk Sang Kekasih, tak menyisakan apa-apa lagi selain Dia di hatinya. "Orang yang merasakan kemurnian cinta kepada Allah, maka cinta itu akan membuatnya berpaling dari pencarian terhadap dunia " Demikian untaian kalimat tentang tasawuf cinta yang pernah terucap dari mulut mulia Sayidina Abu Bakar ash-Shiddiq.

“Barang siapa yang mengeluarkan dua macam harta fi sabilillah, maka ia akan dipanggil dari pintu surga… Wahai hamba Allah, sungguh ini perbuatan baik. Dan barang siapa yang selalu melaksanakan shalat, akan dipanggil dari pintu shalat. Dan barang siapa yang ikut berjihad, ia akan di panggil dari pintu jihad. Dan barang siapa yang selalu melaksanakan puasa, akan dipanggil dari pintu yang memancarkan air yang segar. Dan barang siapa yang selalu memberikan sedekah, akan di panggil dari pintu sedekah”.

Maka kemudian Abu Bakar r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bisa seseorang dipanggil dari semua pintu surga tadi?” Mendengar pertanyaan Abu Bakar r.a. itu bibir Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam terbuka lalu berkata, “Ya, dan aku sangat berharap engkau termasuk satu diantara orang yang dipanggil dari semua pintu surga.” (HR. Bukhari)

Abu Bakar RA adalah shahabat yang dipanggil dari semua pintu syurga. Kenapa saudaraku ? Karena hatinya telah diberikan hanya untuk Alloh dan Rosul-nya. Hati yang dipenuhi cinta hanya untuk Alloh dan Rosul-Nya... http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Senin, 26 April 2010

Bertanyalah kepada HATI, lalu berkacalah atas jawabnya...

Salam Jelajah...
Renungan di minggu siang yang terik, ketika awan mulai mengalah terbakar panasnya matahari...

Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan.
Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut
yang sebenarnya tidak perlu ada.

Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh
godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda
pada kesenangan duniawi.

Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan
mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang
lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat
dikendalikan.

Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang
melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri
sendiri.

Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali.

Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari
pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi
diri sendiri.

Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita
mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput ketamakan,
kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan hati, serta
menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi.

Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan.

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

Sekali lagi...
Bertanyalah kepada HATI, lalu berkacalah atas jawabnya!!

Tetap Smangat!!

Http://www.campingrent.co.nr
Http://www.duniaoutbound.com

MASIH ADA HARI ESOK

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu menganggap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, mengganggu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya.

Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, “Tidak apa-apa, besok kan bisa.” Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, “Tidak apa-apa, besok kan bisa.”

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temanna melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang gadis yang sangat cantik dan baik. Gadis ini kemudian menjadi calon istrinya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, “Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka.” Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.

Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya. Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya “Aku cinta kamu”, tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, “Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya.”

Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata “Aku cintakamu”, istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya.

Tapi, dia baru sadar bahwa anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, “Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu….” Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata dipipinya.
Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh.

Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka “besok” akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

Jangan tunda kirim artikel ini ke sahabat-sahabat Anda…..
Atau…. masih ada hari esok?

Sumber : aktionplan.com dengan sedikit perubahan