PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Kamis, 27 Mei 2010

Memanfaatkan Polemik Atlantis Di Indonesia

>> Seyogyanya seluruh anak bangsa memperingati Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei untuk menyebarkan semangat Atlantis ke dalam sanubari masing-masing dan ke seluruh penjuru dunia.

Selain menggugah nasionalisme dan membangkitkan rasa penasaran anak bangsa yang berujung kepada penelitian dan pembuktian ilmiah, juga menarik minat wisatawan asing kepada lokasi/obyek yang diduga menjadi bukti.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional !

sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/03/29/08305636/Polemik.Atlantis.Indonesia.Bisa.Jadi.Peluang.Wisata

Polemik Atlantis Di Indonesia Bisa Jadi Peluang Wisata
Senin, 29 Maret 2010 | 08:30 WIB

KOMPAS.com - Meski kontroversial dan lemah, karya Atlantis Profesor Arysio Santos, The Lost Continent Finally Found, yang meyakinkan kepada dunia bahwa situs Atlantis berada di Indonesia, dapat menjadi salah satu penyemangat dan pintu masuk bagi anak bangsa untuk lebih mengetahui isi bumi nusantara.

Jaleswari Pramodhawardani selaku Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam diskusi panel bertajuk "Indonesia Asal Peradaban Dunia" yang digelar Yayasan Suluh Nusantara Bakti di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (27/3) mengatakan bahwa pekerjaan bangsa Indonesia dewasa ini adalah menjawab tantangan bangsa kita ke depan dengan cara membangkitkan ke-Indonesia-an di tengah terpuruknya bangsa ini.

"Peradaban dunia yang berkembang dewasa ini berasal dari Atlantis yang secara geografis berada di Indonesia. Tentu ini akan memutar balikkan sejarah Indonesia dan bahkan sejarah dunia dengan segala pola berfikir (mindset) disiplin ilmu yang mendukungnya," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan ahli geologi lingkungan, Oki Oktariadi yang mengatakan bahwa desain terhadap hipotesis penelusuran Atlantis yang telah dikembangkan pihak luar tersebut justru menjadi peluang penelitian baru bagi para peneliti Indonesia maupun luar negeri melalui wadah wisata ilmiah.

"Peranan pemerintah sangat diharapkan untuk mendorong dan memfasilitasi pengungkapan Benua Atlantis yang hilang. Paling tidak peranan instansi tersebut dapat memperoleh temuan-temuan awal yang mampu mengundang minat penelitian dunia untuk melakukan riset yang komprehensif dan berkesinambungan," ujarnya.

Untuk diketahui, setelah lebih dari 30 tahun melakukan riset, Profesor Santos dengan reputasi akademis yang tidak perlu diragukan lagi dalam karya The Lost Continent Finally Found, menyimpulkan bahwa Benua Atlantis yang hilang itu tenggelam di wilayah Nusantara hingga menyisakan puncak-puncak yang membentuk pulau-pulau dalam sabuk gunung api. Beribu-ribu tahun yang silam, lokasi tempat dimana daratan luas itu tenggelam disebut Ultima Thule, batas yang tidak mungkin dilewati.

Pontjo Sutowo selaku Ketua Pembina Yayasan Suluh Nusantara Bakti berharap agar diskusi panel tersebut tidka hanya menjadi wacana didalam ruang diskusi saja tapi dapat mengugah keingintahuan masyarakat terutama kaum terpelajar akan pentingnya peradaban dalam pembangunan bangsa.

"Bangsa Indonesia memiliki kekayaan yang luar bisa baik darat maupun dari laut. Bahkan kita bagian dari benua Atlantis yang tenggelam telah memiliki kemudahan akan pengelolaannya dibandingkan negara lain. Peluang ini merupakan potensi dan keunggulan bangsa kita untuk merintis dan memelopori budi daya laut kembali serta mengembangkan budaya bahari bagi kehidupan manusia," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar