PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Senin, 15 Maret 2010

SELAMAT JALAN IL CAPITANO !!!

TERIMA KASIH IL CAPITANO CAMPIONE !!!

FLORENCE - Kota Florence menjadi saksi pertandingan resmi terakhir sang maestro lini belakang dari AC Milan, Paolo Maldini. Bek tengah dan kiri yang sudah berkarier bersama I Rossoneri selama 25 tahun itu, akhirnya mengakhiri petualangannya sebagai pemain.
Perpisahan itu ditandai dengan kemenangan Milan 2-0 atas tuan rumah Fiorentina, Minggu (31/5). Sebuah pencapaian luar biasa. Apalagi, Maldini tetap mampu menjaga performanya dengan prima di saat akhir kariernya. Mengawali debut bersama Milan pada 20 Januari 1985 lawan Udinese saat umurnya belum genap 17 tahun, Maldini langsung memesona.
Dia kemudian menjadi partner paten sang kapten Franco Baresi. Bahkan, Maldini akhirnya menggantikan posisi Baresi sebagai kapten, sekaligus ikon utama Milan. Maldini merasakan pertama kali meraih scudetto pada musim 1987-88. Dia juga menjadi bagian dari kekuatan The Dream Team Milan pada era 1980-an yang sulit terkalahkan.
Permainannya yang lugas, pergerakannya yang cepat, juga tackling yang akurat, menjadi kelebihannya. Selain itu, dia punya jiwa kepemimpinan yang besar. Semua itu membuat Maldini menjadi figur kuat, apalagi setelah Baresi pensiun. Selama kariernya, dia sudah mempersembahkan 7 scudetti, 5 trofi Liga Champions, 5 Piala Super Eropa, dan 1 FIFA Club World Cup, dan 2 Piala Interkontinental.
Selama kariernya, Maldini selalu setia membela Milan. Dia sudah memperkuat Milan dalam 647 pertandingan. Sang kapten ini hanya absen jika cedera. Selebihnya, dia menu wajib yang harus selalu berada di lapangan. Maldini juga pemain paling banyak membela timnas Italia. Dia sudah memperkuat Gli Azzurri sebanyak 126 kali. Sayang, dia menyatakan mundur dari timnas setelah Italia gagal di Piala Dunia 2002.
Padahal, saat itu dia masih diharapkan membela Italia. Dalam rentang kariernya, Maldini telah mendapat banyak penghargaan bergengsi. Sayang, dia belum pernah terlibat bersama timnas Italia juara Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2006, Italia tampil sebagai juara. Sayang, Maldini tak menjadi bagian dari Gli Azzurri. ni menjadi "cacat" dalam kariernya. Namun, Maldini tak pernah menyesalinya. Baginya, petualangan yang sudah dia lakukan sejak 1985 sudah membuatnya puas sebagai pemain bola.
Wajar, kini dia bisa dengan mantap meninggalkan lapangan hijau, meski sempat tertunda pada tahun lalu. Dia tetap membawa sejuta kebanggaan, karena memang Maldini meninggalkan banuyak catatan indah dalam sejarah sepak bola. Selamat jalan Il Capitano. Semoga perjalanan hidupmu berikutnya seindah karier sebagai pemain sepak bola.

TRIBUT UNTUK MALDINI DARI FIORENTINA

FIRENZE - Pekan lalu, Paolo Maldini, mendapatkan penghormatan dari AC Milan ketika memainkan laga terakhirnya di Stadion San Siro. Akhir pekan ini hal yang sama akan dilakukan oleh Fiorentina.
Maldini yang telah memutuskan pensiun di akhir musim ini telah mengucapkan salam perpisahannya dengan San Siro dalam laga melawan AS Roma pada akhir pekan lalu. Namun itu bukanlah pertandingan terakhirnya bersama Milan. Laga terakhir sang kapten bersama Rossoneri baru akan dilakukan akhir pekan ini kala berhadapan dengan Fiorentina di Artemio Franchi.
Kubu La Viola pun berniat untuk memberikan penghormatan khusus untuk bek berusia 40 tahun ini. "Maldini pantas mendapatkan penghormatan dan kami pun berinisiatif untuk memberikannya," ujar Presiden Andrea Della Valle seperti dilansir Channel4. "Dia adalah salah satu simbol hebat untuk sepak bola.
Ia telah mendedikasikan waktu 25 tahun untuk Milan. Dia memberikan contoh yang sangat bagus sebagai seorang pria dan pemain," tandas pelatih Fiorentina, Cesare Prandelli. "Saya memiliki memori yang hebat tentangnya. Ketika ia masih muda, ia sudah menunjukkan karakter yang kuat. Maldini selalu menaruh respek kepada lawan dan itu adalah contoh yang harus ditiru," tambah Prandelli.
Perpisahan Maldini dengan San Siro sempat diwarnai dengan sebuah kejadian tak mengenakkan. Kala itu saat Maldini melakukan lap of honour usai peluit panjang dibunyikan, fans yang berkumpul di Curva Sud membentangkan spanduk besar yang isinya sama sekali tidak menunjuk apresiasi terhadap pengabdian sang kapten namun justru bernada melecehkan. Hal seperti itu tentunya diharapkan tak terjadi lagi di Artemio Franchi.

GUARDIOLA : Trofi ini untuk Paolo Maldini !

ROMA — Pelatih Barcelona, Pep Guardiola mendedikasikan trofi Liga Champions yang diraihnya kepada kapten AC Milan, Paolo Maldini. Itu sebagai bentuk penghormatannya kepada Maldini.
Tidak lupa, Guardiola juga memberikan penghormatan kepada sepak bola Italia sebagai tuan rumah final Liga Champions. Apalagi, ia juga pernah merumput di Serie A bersama AS Roma dan Brescia. "Saya mengalami kegembiraan besar. Sangat menyenangkan memenangi Liga Champions di Roma. Sebuah pelukan kepada seluruh warga Italia," tambahnya.
"Saya mendedikasikan ini kepada sepak bola Italia dan Paolo Maldini, yang tidak perlu khawatir karena ia mendapatkan segala penghormatan dari seluruh Eropa," ujar Guardiola. Guardiola mengenal Maldini saat ia membela Brescia (2001-2002) dan AS Roma (2002-2003). Tahu bahwa Maldini akan pensiun akhir musim ini, Guardiola pun merasa perlu menghormati sang legenda.

MALDINI jadi pelatih ? ... mungkin ! ...

MILAN - Musim ini akan menjadi musim terakhir Paolo Maldini sebagai pemain, dan laga AC Milan melawan Fiorentina di Artemio Franchi menjadi laga perpisahannya. Total, Maldini menghabiskan karirnya sebagai pemain selama 24 tahun.
Yang luar biasa, pemain yang kini berusia 40 tahun itu hanya membela satu klub selama dua dekade lebih berkarir sebagai pemain, yakni memperkuat AC Milan. 126 caps bersama timnas Italia, tujuh gelar scudetto dan lima tropi kompetisi antarklub Eropa disumbangkannya. Tapi yang paling istimewa adalah label yang dipasang banyak pihak pada dirinya sebagai pemain terbaik Italia yang pernah ada.
"Saya bangga dengan bagaimana cara orang menghormati saya. Saya sudah memberikan segalanya selama berkostum rossoneri," ujar Maldini beberapa waktu lalu. Yang menjadi pertanyaan kemudian bagaimana perjalanan karir Maldini selanjutnya?
Apakah dia akan meneruskan ke jenjang pelatih? Maldini sempat menolak kemungkinan menangani sebuah klub. Namun kini dia mempertimbangkan mengikuti jejak sang aya, Cesare Maldini, sebagai pelatih. "Belum ada keputusan dibuat. Saya masih ingin liburan," tukas Maldini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar