PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Rabu, 08 September 2010

Robinho Ke ACMILAN Mencari Kebahagiaan Yang Hilang

Pato: Milan Siap Juara

MILAN - Penyerang AC Milan, Alexandre Pato, menilai kekuatan timnya menjadi begitu luar biasa dan merata, menyusul kebijakan klub membeli Zlatan Ibrahimovic dan Robinho di bursa transfer lalu. Menurutnya, Milan saat ini adalah sebuah tim yang siap menjuarai trofi bergengsi.
Di atas kertas, perubahan kekuatan Milan paling kentara di lini depan. Namun, menurut Pato, kekuatan semua lini Milan saat ini sudah seimbang. Meski begitu, Pato mengaku tetap menghormati juara bertahan Serie-A dan Liga Champions, Inter Milan. "Robinho menanyakan kepadaku segalanya soal Milan.
Kami bisa bekerja dengan baik di lapangan, karena ia juga tahu pergerakan yang benar dan juga bisa menyembunyikan bola dari lawan." ungkap Pato. "Jelas aku sangat senang Ronaldinho bertahan, karena ia betul-betul pemain hebat.
Aku pikir, terlepas dari lini depan, kami adalah tim yang meraih sesuatu yang penting musim ini dan untuk itu kami membuthkan bek Alessandro Nesta dan Thiago Silva," "Inter? Kami menghormati lawan-lawan kami, tetapi jelas kami tak merasa lebih rendah dari siapa pun," tandasnya.

Ibra Mirip Orang Brasil, tapi...

MILAN - Penyerang AC Milan, Alexandre Pato, menilai rekan barunya, Zlatan Ibrahimovic punya kemampuan sepak bola istimewa seperti pemain asal Brasil. Menurutnya, salah satu perbedaan mencolok antara Ibra dan pemain Brasil pada umumnya adalah ukuran kakinya.
Ibra, yang berkewarganegaraan Swedia, didatangkan Milan dari Barcelona pada bursa transfer lalu. Selain itu, Milan juga membeli Robinho, yang asli Brasil. Robinho semakin mengentalkan aroma Brasil di barisan depan Milan, yang sudah diisi Ronaldinho dan Pato.
Untuk Ibra, Pato menilainya tak akan mengalami kesulitan beradaptasi karakter permainan ala "Samba", karena Ibra sendiri adalah pemain yang punya keterampilan individu di atas rata-rata. "Milan telah membeli sejumlah penyerang besar dan sekarang semua bergantung kepada kami untuk membuktikan diri kepada pelatih Massimiliano Allegri bahwa kami semua bisa bermain bersama.
Kami harus menunjukkan bahwa kami siap berkorban untuk klub," ungkap Pato. "Ibrahimovic adalah pemain yang luar biasa. Aku terkejut oleh kekuatannya dan fakta bahwa ia memiliki kaki yang bagus (untuk mengolah bola), padahal kakinya sangat besar. Ia sangat terlihat seperti seorang Brasil," tambahnya.

Robinho Mau Bungkam Mourinho

MILAN — Penyerang AC Milan, Robinho, mengaku mengerti dirinya tak akan mendapat sambutan bagus bila tampil di markas Real Madrid, Santiago Bernabeu.
Namun, menurutnya, itu bukan masalah karena ia hanya fokus pada usaha memberikan Milan kemenangan sebanyak mungkin. Robinho pernah membela Madrid selama tiga musim, sebelum bergabung dengan Manchester City pada 2008 lalu. Ia kemudian pindah ke Milan pada bursa transfer lalu.
Bergabung dengan Milan ternyata memberikan Robinho kesempatan menengok markas tim yang yang pernah dibelanya. Hasil undian grup Liga Champions menentukan Milan dan Madrid berada di Grup G, bersama dengan Ajax dan Auxerre.
"Aku tahu tak akan mendapat sambutan bagus dari pendukung di Bernabeu, tetapi aku pastinya akan merayakan gol bila aku membuatnya di Madrid," ujar Robinho. "Aku dulu menang di Real, tetapi merupakan sesuatu yang indah bagiku bila mengalahkan tim asuhan Jose Mourinho itu dalam balutan kostum Milan," tambahnya.

Silva Mau Selamanya di Milan

MILAN - Defender AC Milan, Thiago Silva, mengaku sangat bahagia dengan kariernya di San Siro. Ia bahkan tak pernah berpikiran sedikit pun untuk meninggalkan "Il Diavolo Rosso". Di bursa transfer lalu, Silva terus dihubungkan dengan Barcelona dan Real Madrid.
Namun, baik pihak manajemen Milan maupun Silva tak goyah dan ingin terus melanjutkan kerja sama mereka. "Milan adalah rumahku dan aku senang di sini. Klub ini seperti keluargaku. Aku berharap untuk tinggal di sini setidaknya sampai 2014, " kata Silva kepada Sport Mediaset.
Pria berusia 25 tahun itu juga mengaku puas dengan pergerakan klubnya di menit-menit akhir penutupan bursa transfer dengan mendatangkan Zlatan Ibrahimovic dan Robinho. "Klub ini telah melakukan transfer yang fantastis. Aku tidak mengatakan bahwa kami akan memenangkan Liga Champions dan scudetto, tapi kami menyadari setidaknya satu dari dua gelar ini bisa kami menangkan," lanjut Silva.
"Sebagai pemain, aku ingin melihat Alexandre Pato, Robinho, Ronaldinho, dan Zlatan Ibrahimovic bermain bersama di lapangan. Aku siap untuk berjuang dan memainkan peranku dalam kuartet dari para pencetak gol tersebut."
"Yang penting adalah Alessandro Nesta berada di sampingku. Dia sangat fundamental, seorang juara. Kami harus menemukan keseimbangan yang tepat dalam pertahanan dan lini tengah," pungkas Silva.

Tak Pernah Puas, Kunci Ketajaman Pippo

MILAN - Penyerang AC Milan, Filippo Inzaghi, mengaku dirinya bisa menjadi pencetak gol yang tajam, lantaran dirinya tak pernah sekalipun merasa puas dengan pencapaian pribadinya. Saking begitu tidak pernah merasa puasnya, Inzaghi kini menantang dirinya sendiri.
Pemain berusia 37 tahun itu mengatakan, dirinya amat berambisi untuk mengalahkan rekor gol level Eropa, yang dipegang legenda sepak bola Jerman, Gerd Muller. "Aku mengenal diriku sendiri dan aku memiliki rutinitasku sendiri, tapi ketegangannya selalu sama," cetusnya.
"Aku berharap bisa melawan waktu, tapi ini juga merupakan salah satu kekuatanku. Apa yang berubah adalah dengan banyaknya waktu yang berlalu, maka semakin banyak pula yang harus aku lakukan untuk tetap berada di atas," lanjut Inzaghi. Eks bintang Juventus itu berpeluang besar memenuhi target pribadinya saat "Rossoneri" bertemu Auxerre di penyisihan grup Liga Champions.
Untuk itu, Pippo, demikian ia biasa disapa, begitu bersemangat untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya demi mencapai ambisinya tersebut. "Objektivitas pertama adalah merasa bahagia dan memastikan bahwa aku siap. Lalu akan mengalahkan rekor Muller.
Aku cuma tertinggal satu gol saja," kata Inzaghi. "Hanya tersisa beberapa hari lagi sampai laga melawan Auxerre berlangsung di San Siro. Tentu akan sangat menyenangkan bisa merayakan gol di depan para pendukungku," tutupnya.

Robinho ke Milan Mencari Kebahagiaan yang Hilang

MILAN - Robinho menyisakan penyesalan saat memutuskan meninggalkan Real Madrid ke Manchester City. Tak merasakan kebahagiaan di City of Manchester Stadium, dia kini mencarinya bersama AC Milan.
City harus memecahkan rekor transfer Liga Inggris saat memboyong Robinho dari Madrid pada musim panas 2008 lalu. Meski awalnya terlihat sangat menjanjikan, dana 32,5 juta poundsterling yang dikeluarkan The Citizens kemudian terasa sia-sia karena sang pesepakbola tak pernah benar-benar tampil maksimal di sana.
Setelah sempat 'dibuang' dengan dipulangkan ke Santos dengan status pinjaman, City akhirnya melego striker 26 tahun itu ke AC Milan dengan biaya 'cuma' 18 juta poundsterling. Dalam periode yang singkat bersama City, Robinho sama sekali tak menemukan kebahagiaan yang dia cari. Kehidupan di klub kota Manchester itu disebutnya terlalu kaku dan tak sesuai dengan apa yang dia harapkan.
“Baik Mark Hughes atau Roberto Mancini, keduanya tak ada yang memahami saya. Mungkin mereka cuma tahu soal sisi olahraga dan itu tak cukup buat saya. Kontak antara pemain dan klub terlalu sedikit," sahut Robinho seperti dikutip dari Soccernet. "Itu seperti sebuah kantor - datang berlatih dan kemudian mengucap sampai jumpa.
Saya orang Brasil dan saya tak bisa memberikan yang terbaik jika aspek kehidupan saya merasa tidak bahagia," lanjut Robinho. Makin membuat Robinho tak betah di City adalah saat klub tersebut menjual Elano, salah satu rekan terdekatnya selain Jo. Apalagi pihak klub disebutnya tak memberikan alasan pasti saat melepas Elano.
"Itu masalah saya. Saya pesepakbola yang spesial dan saya butuh merasa bahagia saat saya bermain. Itu ada di Real Madrid tapi tidak di City. Ada Elano dan Jo di skuad adalah sebuah bonus. Mereka membantu saya beradaptasi tapi kemudian Elano pergi dan saya tak tahu motif di balik kepergiannya," sambung pria kelahiran Sao Vincente, Brasil itu.
Di Milan, Robinho memang berpeluang menemukan kembali kebahagiaan yang dia cari-cari. Selain ada beberapa pemain Brasil di sana, skuad Rossoneri selama ini juga dikenal punya ikatan kekeluargaan yang sangat kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar