PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Sabtu, 06 Maret 2010

Terusan Sulawesi : Ekonomi versus Perusakan Alam

Terusan Sulawesi, perbaikan ekonomi versus perusakan alam

Alih-alih ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya perkembangan P. Sulawesi, tapi kalo ekosistem alam yang dikorbankan apa masih pantas mendapat dukungan? Begitulah kira-kira yang ingin disampaikan oleh para penggiat lingkungan dan masyarakat Indonesia melalui Grup facebooker yang mendukung aksi Batalkan Pembangunan Terusan Sulawesi. Loh ada apa ya?

Ternyata hal ini berkaitan dengan rencana Pemerintah Daerah Sulawesi yang ingin membangun sebuah Terusan. Rencana pembuatan terusan yang akan dinamakan Terusan Khatulistiwa ini, kontan saja menuai penolakan dari masyarakat, terutama pemerhati lingkungan yang kemudian membentuk komunitas di facebook yang didirikan 12 Pebruari lalu ini.

Sebenarnya wacana itu sudah muncul sejak Januari 2008 silam pada Musyawarah Sulawesi IV di Palu, dimana 6 Gubernur Sulawesi memprakarsai dibangunnya Terusan Sulawesi dengan dalih percepatan ekonomi daerah. Terusan ini akan memotong daratan sekitar 30 kilometer di wilayah Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi-Moutong. Dengan begitu jarak transportasi laut dari wilayah timur Pulau Sulawesi menuju wilayah barat Indonesia, serta ke Filipina dan Malaysia akan lebih pendek.
Dalam pandangan Fadel Muhammad yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur Gorontalo, hal ini merupakan terobosan yang akan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi daerah dan kawasan Sulawesi, bahkan nasional, seperti dilansir oleh Antara. Namun dibalik keinginan yang sekilas tampak akan memberi kemajuan di bidang ekonomi, ada harga yang harus dibayar mahal. Yang sudah pasti adalah rusaknya ekosistem Sulawesi yang terkenal kaya akan keeneragaman hayati yang khas dan termasuk dalam Zona Wallacea.“Terusan ini akan merusak sistem arus laut dunia dan ekologi kawasan teluk Tomini dan Laut Sulawesi, “ ujar salah satu facebooker Fadly. Y dalam statusnya.

Sementara Roy Salam, aktor yang memang berasal dari Sulawesi ini dalam facebooknya menilai akan sangat berbahaya untuk kelangsungan generasi dan keseimbangan alam Sulawesi, jika terusan ini keukeuh akan dibangun. “Masih banyak sumberdaya alam lain yang bisa digali jika orientasinya ekonomi, tak perlu dengan membuat terusan,” tulisnya mantap. Dan yang lebih gawat, bukan tidak mungkin dengan dibangunnya terusan ini, maka permukaan air laut akan naik karena pemanasan global. Dan bayangkan, P. Sulawesi mungkin akan cepat tenggelam dan hanya akan tinggal kenangan. Ih.. serem..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar