PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Sabtu, 13 Februari 2010

George soros koreksi bail out

INILAH.COM, Jakarta – Pertemuan George Soros dengan Wapres Boediono, seharusnya masukan bagi masyarakat Indonesia. Terutama mengenai salah kaprah kebijakan bailout bank Century.

Hal ini diungkapkan Mantan Menko Ekuin Rizal Ramli PhD dalam pembicaraan via telepon dari Jenewa, Swiss, Rabu (10/2). Menurutnya, apa yang disampaikan Soros harus menjadi masukan bagi para ekonom, bankir, pejabat pemerintah kita dan masyarakat madani yang berkepentingan.

‘’Benar, apa yang dikatakan Soros. Dia mau koreksi kebijakan bailout yang sembrono itu. Pendapat Soros bahwa bailout itu tidak perlu, harus menjadi cambuk bagi kita agar lebih berhati-hati, prudent dan profesional dalam mengelola perekonomian nasional,’’ ungkap Doktor Ilmu Ekonomi lulusan Boston University, AS kepada Ahluwaia dari INILAH.COM.

Berikut wawancara lengkapnya.

Tadi George Soros bertemu Wapres Boediono dan menyatakan bailout tak perlu. Komentar anda?

Saya memang mendengar bahwa Soros setelah bertemu Boediono mengatakan, ‘kebijakan Bailout tidak perlu’. Dia mengakui ketika itu ada krisis besar, tapi yang paling terpukul adalah Amerika dan Eropa. Indonesia tidak terlalu terguncang oleh krisis ketika itu. Itu kok mirip ya dengan sms yang saya edarkan tanggal 22 Desember 2009.

Ini sms saya: SALAH BESAR ! Apabila krisis global 08 dikesankan AKAN MEMPUNYAI EFEK SAMA BESAR dengan krisis 97/98 bagi Indonesia. Itu hanya DRAMATISASI oleh Boediono, Sri Mulyani dan para ekonom/analis neolib terkait, agar bisa memuluskan skenario bailout tersebut.

Krisis global 2008 justru mempunyai efek besar pada negara-negara maju. Dimulai di AS, menjalar ke EROPA, JEPANG, SINGAPORE dan negara-negara lain. AS yang terparah, di Eropa, Inggris terparah, di ASIA, Singapore terparah.

Apakah anda melihat ada yang perlu juga dicermati?

Saya makin yakin dengan pandangan saya sejak awal, bahwa alasan Menkeu dan Bank Indonesia tentang bailout Bank Century harus dilakukan karena berdampak sistemik, tidaklah tepat, ceroboh, teledor dan tak masuk akal. Alasan itu saya kira sekadar alibi untuk memuluskan "perampokan" terhadap Bank Century oleh pemiliknya sendiri.

Ingat, ada berbagai fakta yang menunjukkan bahwa hal itu sekadar alasan yang dicari-cari. Kesulitan likuiditas perbankan Indonesia pada akhir 2008, bukan karena dampak krisis ekonomi global, tetapi akibat kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan pengetatan fiskal Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Bank Century adalah bank amat kecil sehingga penutupan bank itu akan berdampak minimum terhadap perbankan Indonesia, dan tak berdampak sistemik. Justru langkah bailout yang ngawur itu menimbulkan dampak sistemik terhadap stabilitas politik.

Ada hal lain yang perlu anda kemukakan. Barangkali?

Ya. Begini. Coba catat, seingat saya, dana pihak ketiga di Bank Century hanya 0,68% dari total dana di perbankan, kredit Bank Century 0,42% dari total kredit perbankan, asetnya 0,72% dari aset perbankan. Selain itu, bank-bank pada November 2008 memiliki CAR rata-rata di atas 12%.

Hanya ada 3 bank kecil yang memiliki CAR di bawah 8%, yaitu batas minimum untuk bailout sesuai PBI Nomor 10 Tahun 2008, yaitu Bank IFI, Bank Century, dan satu bank lain. Namun yang diselamatkan hanya Bank Century, padahal bank itu memiliki CAR 2,35% per 30 September 2008. Bahkan, CAR bank tersebut negatif (-3,5%) saat pelaksanaan bailout. Jadi di sini jelas ada kesalahan kebijakan bailout atas bank kecil itu.

Saya melihat agar Bank Century bisa menerima dana bailout Rp 6,7 triliun, Gubernur Bank Indonesia mengubah Peraturan Bank Indonesia pada 14 November 2008 tentang persyaratan CAR untuk bailout, dengan menurunkannya dari CAR 8%, menjadi CAR asal positif. Jadi Bank Century mendapat perlakuan khusus, padahal bank itu seharusnya ditutup.Titik.

Kita tak ingin kesalahan sebagaimana kasus bailout Century itu terulang di masa datang. Karena itu pimpinan BI dan Depkeu harus kompeten, prudent dan kreatif dalam bekerja. Inilah saatnya yang salah mengaku salah, dan yang benar jangan pula jumawa. Ingat bahwa bailout itu, yang justru membuat ekonomi Amerika Serikat, Eropa dan negara maju lainnya menjadi mengkerut dan merosot jauh atau bahkan bangkrut.

http://inilah.com/news/read/ekonomi/2010/02/10/337811/benar-george-soros-koreksi-bailout/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar