PROKLAMASI

PROKLAMASI
INDONESIA

Kamis, 25 Maret 2010

PERKEBUNAN HUTAN .... ????

Perkebunan = Hutan? Yang Benar Saja......

Apakah kebijakan pemerintah memang begitu sulit dimengertikah? Atau kita sebagai masyarakat awam terlalu ”bodoh” untuk diberi pengertian oleh Pemerintah? Entahlah, yang jelas coba kita simak lagi upaya pemerintah untuk membuat peraturan yang memasukkan perkebunan sawit ke dalam kategori hutan.
Apakah memang sudah ”pas” jika sebuah perkebunan sawit yang nyata-nyata lahannya adalah bekas hutan yang dibabat habis bisa dikategorikan sebagai hutan? Apakah itu cuma sekedar cari-cari alasan saja agar proses perluasan areal sawit bisa dengan mulus melaju, meski dengan alasan yang sangat logis sekalipun yaitu untuk menghasilkan CPO sebagai bahan dasar biofuel yang saat ini sedang laku-lakunya dan sangat dibutuhkan di pasar internasional. Dan ujung-ujungnya pasti alasan untuk meningkatkan ekonomi.

Tentu saja lembaga-lembaga yang sangat perduli lingkungan amat gerah mendengarnya. Hari Sabtu lalu [13/03] Greenpeace seperti diberitakan Berling menggelar aksi membentangkan banner raksasa bertuliskan ”PLANTATIONS ARE NOT FORESTS” di atas kantor Kementerian Kehutanan. Joko Arif, sang juru kampanye Greenpeace Asia Tenggara menegaskan,”Menteri Zulkifli Hasan harus menggagalkan rencana itu dan lebih fokus pada upaya penyelamatan hutan yang tersisa.”

Ditambahkan pula bahwa rencana tersebut sangat kontradiktif dengan pernyataan Presiden SBY untuk menurunkan emisi akibat pemanasan global. Dan penyumbang terbesar pemanasan global adalah habisnya hutan dan lahan gambut yang dijadikan perkebunan sawit. Selain itu dana yang dijanjikan oleh dunia internasional untuk memperbaiki kerusakan hutan di Indonesia bisa saja dibatalkan jika rencana itu digolkan. ”Dan jikapun turun, tak seharusnya dana itu malah digunakan untuk mengubah hutan alam menjadi perkebunan sawit,” papar Joko lagi.

Kembali lagi pada persoalan awal, kita masyarakat awam apakah juga akan diam-diam saja dibohongi dengan istilah ”Perkebunan sawit ” adalah ”hutan” dengan bentuk alasan apapun. Ck ck ck.. masyarakat kita sudah semakin pintar saat ini, jadi istilah apapun yang digunakan untuk menyamarkan penafsiran, siap-siap saja mendapat kritik dan kecaman, jika memang dianggap akan mengancam kelanjutan kehidupan. [ameL]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar